Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Tenaga Administrasi Kementerian Agama (Kemenag) berharap peserta Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) mampu menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang akuntabel dan sesuai prosedur.

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Kemenag Saeroji di Palu, Senin, mengatakan peserta DDWK harus membuat perubahan tanggung jawab dibidangnya sesuai perkembangan zaman.

"Kami berharap bagaiaman peserta mampu menyusun sebuah SOP yang tepat, akuntabel dan sesuai prosedur," ucapnya dalam sambutannya pada pembukaan DDWK, di Auditorium IAIN Palu.

Ia menegaskan SOP adalah pedoman tertulis yang digunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

SOP, sebut dia merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
  Peserta Pusdiklat Kemenag melatih 30 pejawab/pegawai di lingkungan IAIN Palu lewat. Diklat di Wilalah Kerja SOP untuk peningkatan kapasitas, mulai 9 hingga 13 Juli 2018.  (Foto Antara/Muhammad Hajiji)

Tujuannya yaitu, petugas/pegawai mampu menjaga konsistensi dan tingkat kinerja pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi.

"SOP ini menjadi dasar hukum bila terjadi penyimpangan dan mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja, serta menjadi pedoman dalam bekerja," tambahnya.

Menurutnya peserta yang telah dibekali dengan berbagai materi pada DDWK diharapkan dapat memberikan perubahan, mengimplementasikan suatu SOP.

Pusdiklat Kemenag melatih 30 pejawab/pegawai di lingkungan IAIN Palu lewat. Diklat di Wilalah Kerja SOP untuk peningkatan kapasitas, mulai 9 hingga 13 Juli 2018. 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024