Poso (Antaranews Sulteng) - Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu mengajak seluruh masyarakatnya agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial karena berpotensi menimbulkan ketegangan komunikasi antarpihak. 

Bupati Darmin mengemukakan hal itu saat menghadiri undangan warga Gereja GKST Yerusalem, Desa Kelei, Kecamatan Pamona Timur, dalam rangka ucapan syukur alias padungku pada Jumat (21/9).

Menurut dia, saat ini daerah ini terus-menerus diuji rasa kemanusiaan dan rasa ketangguhannya dengan banyaknya bahasa provokatif berupa hasutan, hujatan, pancingan, fitnah, dan sebagainya yang dilontarkan oleh para pengadu domba lewat medos.

"Ibarat sebuah karang kokoh yang selalu dihempas ombak, makin sering dihempas, maka makin terkikis karang itu, dan pada akhirnya hancurlah juga karang itu. Oleh karenanya dibutuhkan kecerdasan literasi digital yang tinggi agar masyarakat khususnya anak-anak muda di Tana Poso tidak gampang dipengaruhi oleh ujaran-ujaran kebencian yang disampaikan di media sosial sehingga dapat melunturkan persatuan dan kesatuan di Bumi Sintuwu Maroso," ujarnya.

Terkait penyelenggaran Festival Pesona Danau Tektonik Poso, Festival Budaya Daerah, Tour de Central Celebes serta Padungku di Tentena pada 14–19 Oktober 2018 nanti, bupati meminta dukungan rakyat karena acara-acara itu digelar secara serentak dalam upaya pemerintah daerah menarik wisatawan baik asing maupun lokal untuk berkunjung di daerah Poso untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteran rakyat.

Sebagai salah satu daerah yang kaya akan adat, istiadat dan budaya, Tana Poso merupakan daerah yang ditinggali oleh berbagai suku bangsa (etnis) seperti pamona, bada, jawa, bali, gorontalo dan lain sebagainya dengan beragam bahasa yang ada serta beragam kesenian hendaknya dijadikan sebagai wahana pemersatu daerah sesuai dengan slogan Sintuwu Maroso yang telah diwariskan oleh leluhur Tana Poso. 

Khusus menjelang pemilu legislatif dan Pilpres 2019, sebagai tahun politik, pemerintah daerah kembali mengingatkan agar tidak mudah terhasut dengan berbagai berita hoax yang menyebar di tengah masyarakat lewat media sosial atau portal-portal berita sehingga menimbulkan keresahan. 

Kemunculannya menimbulkan degradasi yang kuat di tengah masyarakat yang berakibat pada menghabiskan energi cukup besar untuk sekadar berdebat di dunia maya. 
 

Pewarta : Humas Pemda Poso
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024