Palu, (Antaranews Gorontalo) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai melakukan perbaikan jaringan listrik pascagempa di Kota Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Ada tim dari PLN kurang lebih 500 orang yang mulai melakukan perbaikan jaringan, kabel dan tiang listrik," kata Presiden Joko Widodo disela-sela turun lapangan melihat lokasi bencana gempa dan lumpur, di perbatasan Desa Mpanau Biromaru dengan Kelurahan Petobo Palu Selatan, Rabu.
Wilayah perbatasan Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi dengan Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, menjadi salah satu wilayah terparah saat gempa disertai lumpur pada Jumat(28/9).
Di perjalanan menuju perbatasan dua wilayah itu, Presiden melihat langsung upaya perbaikan listrik yang dilakukan oleh tim dari PLN.
Kurang lebih sebanyak 500 orang lengkap dengan alat di terjunkan untuk melakukan perbaikan listrik sejak 1 Oktober 2018.
Tim dari berbagai daerah didatangkan oleh PLN ke Palu antara lain dari Makassar, Makassar Utara, ?Bulukumba.
Sampai 3 Oktober 2018, beberapa wilayah telah di perbaiki antara lain Kecamatan Palu Timur, Palu Selatan, Palu Barat, Tatanga, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.
Atas langkah perbaikan tersebut, badan layanan publik umum di Kota Palu seperti SPBU dan rumah sakit telah dapat dialiri listrik dari PLN, termasuk jalan penerangan umum di beberapa jalan seperti Jalan Mohammad Yamin telah terang. Namun rumah-rumah penduduk belum.
Karena itu, Presiden mengaku mendapat laporan bahwa listrik mulai menyala walaupun hanya 40 persen dan bukan dari gardu-gardu induk tetapi dari genset.
"Saya mendapat laporan suda 40 persen listrik mulai menyala, meskipun bukan dari gardu tetapi dari genset-genset kecil dan sedang, yang sudah sampai," ujarnya.
Pascagempa pada Jumat(28/9), jaringan listrik di Kota Palu rusak berat. Banyak tiang listrik tercabut dan jatuh serta kabel listrik terputus total. Hal ini mengakibatkan Kota Palu gelap gulita.
"Ada tim dari PLN kurang lebih 500 orang yang mulai melakukan perbaikan jaringan, kabel dan tiang listrik," kata Presiden Joko Widodo disela-sela turun lapangan melihat lokasi bencana gempa dan lumpur, di perbatasan Desa Mpanau Biromaru dengan Kelurahan Petobo Palu Selatan, Rabu.
Wilayah perbatasan Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi dengan Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, menjadi salah satu wilayah terparah saat gempa disertai lumpur pada Jumat(28/9).
Di perjalanan menuju perbatasan dua wilayah itu, Presiden melihat langsung upaya perbaikan listrik yang dilakukan oleh tim dari PLN.
Kurang lebih sebanyak 500 orang lengkap dengan alat di terjunkan untuk melakukan perbaikan listrik sejak 1 Oktober 2018.
Tim dari berbagai daerah didatangkan oleh PLN ke Palu antara lain dari Makassar, Makassar Utara, ?Bulukumba.
Sampai 3 Oktober 2018, beberapa wilayah telah di perbaiki antara lain Kecamatan Palu Timur, Palu Selatan, Palu Barat, Tatanga, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.
Atas langkah perbaikan tersebut, badan layanan publik umum di Kota Palu seperti SPBU dan rumah sakit telah dapat dialiri listrik dari PLN, termasuk jalan penerangan umum di beberapa jalan seperti Jalan Mohammad Yamin telah terang. Namun rumah-rumah penduduk belum.
Karena itu, Presiden mengaku mendapat laporan bahwa listrik mulai menyala walaupun hanya 40 persen dan bukan dari gardu-gardu induk tetapi dari genset.
"Saya mendapat laporan suda 40 persen listrik mulai menyala, meskipun bukan dari gardu tetapi dari genset-genset kecil dan sedang, yang sudah sampai," ujarnya.
Pascagempa pada Jumat(28/9), jaringan listrik di Kota Palu rusak berat. Banyak tiang listrik tercabut dan jatuh serta kabel listrik terputus total. Hal ini mengakibatkan Kota Palu gelap gulita.