Parigi (Antaranews Sulteng) – Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, Eny Susilowati menyatakan pihaknya siap melakukan pementasan untuk program gerakan seniman masuk sekolah (GSMS).

Khusus di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, kata dia, program yang digagas Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan itu, saat ini sudah masuk pada tahapan peninjauan oleh tim kementerian, bagi semua sekolah yang melaksanakan program tersebut.

“Kami sudah meninjau semua sekolah, dan progresnya sudah mencapai 100 persen. Namun mereka masih memiliki waktu sekira tiga minggu sebelum pementasan akhir,” kata Eny di Parigi, Selasa.

Untuk jadwal penampilan kata dia, pihaknya masih menunggu kesiapan dari pihak Kemendikbud. Namun, untuk tenggat waktu yang diberikan kepada para seniman di sekolah sekira dua minggu lagi.

“Jadwal yang disampaikan ke kami, sekira tiga minggu kedepan,” ujarnya.

Sesuai rencana, pusat pementasan kegiatan GSMS akan dilaksanakan di lokasi taman Masigi Parigi, yang juga pusat kegiatan seni budaya Kabupaten Parigi Moutong.

“Sebagian besar mereka mengambil tema kearifan lokal setempat,” imbuhnya.

Sementara itu, sejumlah sekolah yang mengkreasikan pemanfaatan limbah untuk dijadikan alat musik, pihaknya tetap membebaskannya. Karena diketahui daerah itu tidak memiliki alat musik tradisi khusus.

Kemudian, untuk daerah seperti Kecamatan Tinombo Selatan, alat music masyarakat adalah rebana yang mereka kembangkan saat ini. Untuk wilayah Parigi dan sekitarnya, pengembangan dilakukan pada alat music kakulanuada. 

Di daerah Balinggi dilakukan perpaduan dua musik antara musik tradisi kaili dan music tradisional Bali.

Selain itu, untuk wilayah Parigi Moutong bagian utara, disesuaikan dengan adat istiadat setempat karena masyarakatnya tinggal di sekitar pesisir pantai. Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tinggal di wilayah pegunungan. 

Pewarta : Moh. Ridwan
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024