Palu (Antaranews Sulteng) -  Masyarakat yang mengonsumsi daging ayam dan sapi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pascabencana alam gempabumi, tsunami dan likuefaksi, meningkat drastis dibandingkan hari-hari sebelum adanya musibah dasyat pada 28 September 2018 itu.

Ny Sri, seorang pedagang ayam potong di kawasan Pasar Induk Tradisional (PIT) Masomba Palu, Rabu membenarkan permintaan masyarakat terhadap ayam potong cukup tinggi. Itu bisa dilihat dari warga yang datang berbelanja yang masih terus padat setiap hari.

"Justru disaat harga daging ayam mahal, permintaan meningkat drastis," kata dia.

Peningkatan permintaan akan daging ayam, kata dia, dikarenakan pascabencana alam melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sigi serta Parigi Moutong, sebagian besar masyarakat masih enggan mengkonsumsi ikan, kecuali ikan air tawar.

"Kalau ikan laut, warga tampaknya masih belum mau mengkonsumsi,sebab dampak dari bencana gempabumi dan tsunami menelan banyak korban jiwa di Teluk Palu," kata Ny Sri.

Hal senada juga disampaikan Emas, pedagang di kawasan itu. Ia mengaku permintaan masyarakat terhadap daging ayam cukup tinggi.

Kondisi ini sangatlah jauh berbeda dengan sebelum bencana alam terjadi. Sebelumnya, permintaan masyarakat akan daging ayam biasa-biasa saja. Kecuali kalau hari raya dipastikan meningkat.

Tetapi setelah adanya bencana alam hingga kini justru masyarakat lebih suka membeli daging dari pada ikan.

Akibat tingginya permintaan pasar, para pedagang di Kota Palu terpaksa harus mendatangkan ayam dari luar daerah seperti Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

Langka itu dilakukan para pedagang di Palu karena stok ayam yang ada di Palu dan sekitarnya relatif kurang, sebab saat bencana alam terjadi para pengusaha peternakan ayam rata-rata mengalami kerugian  besar, sebab selain kandang rusak, juga ternak ayam banyak yang mati diterjang gempabumi dan likuifaksi.

Harga yam  boiler Rp85.000/ekor naik dari sebelumnya hanya Rp50.000.
Sementara harga daging sapi tidak mengalami kenaikan dan harga tetap bertahan pada kisaran Rp110.000/kg. Daging beku Rp80.000/kg. 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024