Palu (ANTARA) - Untuk membantu penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana alam, PT Donggi-Senoro LNG membangun sumur bor beserta fasilitas air bersih yang tersebar di 10 titik di daerah Palu, Sigi, dan Donggala.
Fasilitas air bersih ini telah rampung dikerjakan dan secara simbolis diserahterimakan kepada masyarakat pengguna di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (5/3) oleh Senior Manager Relations & Communication DSLNG Shakuntala Sutoyo bersama Ketua Tim Tanggap Darurat DSLNG Gitawan Sapta Permana.
Pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, ketersediaan air bersih dalam jumlah cukup memang menjadi tantangan bagi masyarakat. Untuk itu, DSLNG berinisiatif membantu warga dengan membangun fasilitas air bersih.
Dalam program penyediaan air bersih itu DSLNG bekerja sama dengan Yayasan Baitul Hikmah Elnusa. Pekerjaan pembuatan sumur dimulai sejak November 2018 dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Dari sebelas sumur beserta fasilitasnya yang dibangun DSLNG, empat sumur berada di Kota Palu, empat sumur di Kabupaten Sigi, dan tiga sumur di Kabupaten Donggala.
Di Kota Palu, fasilitas air bersih ini berada di Kelurahan Pengawu di Kecamatan Palu Barat, Kelurahan Tanamodindi di Kecamatan Mantikulore, dan dua sumur di Kelurahan Birobuli Selatan di Kecamatan Palu Selatan.
Di Kabupaten Sigi, fasilitas ini dibangun untuk kebutuhan warga di di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi, Desa Pewunu dan Desa Pesaku di Kecamatan Dolo Barat, dan di Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. Sedangkan di Kabupaten Donggala, fasilitas ini dibangun di Desa Loli Saluran, dan dua unit di Desa Loli Oge di Kecamatan Banawa.
Baca juga: Serahkan bantuan kios, DSLNG dukung pengembangan UMKM di Luwuk
Baca juga: PT.DSLNG Banggai lewati 2018 Tanpa Kecelakaan Kerja
Baca juga: Penangkaran PT. DSLNG sudah lepasliarkan 68 anak burung maleo (vidio)
Senior Manager Relations & Communication DSLNG Shakuntala Sutoyo mengatakan adanya bantuan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap warga terdampak bencana. Ia berharap agar masyarakat bisa mengelola dan menjaga fasilitas air bersih ini dengan baik agar bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Pasca bencana alam 28 September 2018 lalu, DSLNG memang bergerak cepat membantu meringankan beban para penyintas di Palu, Sigi, dan Donggala pasca bencana dan terlibat dalam masa tanggap darurat, masa transisi, dan masa rehabilitasi.
Selama masa tanggap darurat bencana, DSLNG membentuk dan mengirimkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari dokter, paramedik, dan relawan karyawan DSLNG. Tim ini mendirikan Posko Tanggap Darurat di Puskesmas Sangurara dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa makanan, pakaian, alas tidur, perlengkapan dan susu bagi bayi, peralatan ibadah, dan lain-lain. Tim juga memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak, hingga ke daerah-daerah terisolir, serta memberikan vaksinasi antitetanus untuk para petugas evakuasi dan jurnalis di lokasi bencana.
Di masa transisi, DSLNG melakukan survei lokasi dan memulai pekerjaan untuk penyediaan sumur bor dan fasilitas air bersih, serta memberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa sekolah darurat, dan menyalurkan donasi melalui Palang Merah Indonesia dan hibah kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Di masa rehabilitasi, DSLNG memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk rehabilitasi infrastruktur publik dan penyediaan hunian sementara, dan melanjutkan pekerjaan penyediaan sumur bor dan fasilitas air bersih.
Keseluruhan DSLNG terlibat dalam penanganan 1500-an pasien, memberikan vaksinasi kepada 300-an petugas evakuasi dan jurnalis, membagikan seribu paket bantuan logistik bagi warga pengungsi, menyediakan 30 unit tenda, membagikan 1.100 paket peralatan sekolah bagi siswa di sekolah darurat, memberikan donasi sebesar Rp 1 miliar melalui PMI dan hibah Rp 2 miliar kepada Pemprov Sulteng, serta menyelesaikan 11 sumur bor dan fasilitas air bersih yang tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala.
Ke-15 lapak UMKM bantuan DSLNG ini tampak berjajar indah di RTH Teluk Lalong Luwuk. (Antaranews Sulteng/Doc. DSLNG)
Fasilitas air bersih ini telah rampung dikerjakan dan secara simbolis diserahterimakan kepada masyarakat pengguna di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (5/3) oleh Senior Manager Relations & Communication DSLNG Shakuntala Sutoyo bersama Ketua Tim Tanggap Darurat DSLNG Gitawan Sapta Permana.
Pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, ketersediaan air bersih dalam jumlah cukup memang menjadi tantangan bagi masyarakat. Untuk itu, DSLNG berinisiatif membantu warga dengan membangun fasilitas air bersih.
Dalam program penyediaan air bersih itu DSLNG bekerja sama dengan Yayasan Baitul Hikmah Elnusa. Pekerjaan pembuatan sumur dimulai sejak November 2018 dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Dari sebelas sumur beserta fasilitasnya yang dibangun DSLNG, empat sumur berada di Kota Palu, empat sumur di Kabupaten Sigi, dan tiga sumur di Kabupaten Donggala.
Di Kota Palu, fasilitas air bersih ini berada di Kelurahan Pengawu di Kecamatan Palu Barat, Kelurahan Tanamodindi di Kecamatan Mantikulore, dan dua sumur di Kelurahan Birobuli Selatan di Kecamatan Palu Selatan.
Di Kabupaten Sigi, fasilitas ini dibangun untuk kebutuhan warga di di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi, Desa Pewunu dan Desa Pesaku di Kecamatan Dolo Barat, dan di Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. Sedangkan di Kabupaten Donggala, fasilitas ini dibangun di Desa Loli Saluran, dan dua unit di Desa Loli Oge di Kecamatan Banawa.
Baca juga: Serahkan bantuan kios, DSLNG dukung pengembangan UMKM di Luwuk
Baca juga: PT.DSLNG Banggai lewati 2018 Tanpa Kecelakaan Kerja
Baca juga: Penangkaran PT. DSLNG sudah lepasliarkan 68 anak burung maleo (vidio)
Senior Manager Relations & Communication DSLNG Shakuntala Sutoyo mengatakan adanya bantuan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap warga terdampak bencana. Ia berharap agar masyarakat bisa mengelola dan menjaga fasilitas air bersih ini dengan baik agar bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Pasca bencana alam 28 September 2018 lalu, DSLNG memang bergerak cepat membantu meringankan beban para penyintas di Palu, Sigi, dan Donggala pasca bencana dan terlibat dalam masa tanggap darurat, masa transisi, dan masa rehabilitasi.
Selama masa tanggap darurat bencana, DSLNG membentuk dan mengirimkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari dokter, paramedik, dan relawan karyawan DSLNG. Tim ini mendirikan Posko Tanggap Darurat di Puskesmas Sangurara dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa makanan, pakaian, alas tidur, perlengkapan dan susu bagi bayi, peralatan ibadah, dan lain-lain. Tim juga memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak, hingga ke daerah-daerah terisolir, serta memberikan vaksinasi antitetanus untuk para petugas evakuasi dan jurnalis di lokasi bencana.
Di masa transisi, DSLNG melakukan survei lokasi dan memulai pekerjaan untuk penyediaan sumur bor dan fasilitas air bersih, serta memberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa sekolah darurat, dan menyalurkan donasi melalui Palang Merah Indonesia dan hibah kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Di masa rehabilitasi, DSLNG memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk rehabilitasi infrastruktur publik dan penyediaan hunian sementara, dan melanjutkan pekerjaan penyediaan sumur bor dan fasilitas air bersih.
Keseluruhan DSLNG terlibat dalam penanganan 1500-an pasien, memberikan vaksinasi kepada 300-an petugas evakuasi dan jurnalis, membagikan seribu paket bantuan logistik bagi warga pengungsi, menyediakan 30 unit tenda, membagikan 1.100 paket peralatan sekolah bagi siswa di sekolah darurat, memberikan donasi sebesar Rp 1 miliar melalui PMI dan hibah Rp 2 miliar kepada Pemprov Sulteng, serta menyelesaikan 11 sumur bor dan fasilitas air bersih yang tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala.