Palu (ANTARA) - Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pendeta Dr. Ronny Mandang, M.Th, menghimbau seluruh umat Nasrani untuk berpatisipasi menyukseskan pelaksanaan Pemilu 17 April 2019.
"Pesta demokrasi ini momentum yang penting. Kita harus memastikan diri mengambil bagian. Kita mengunakan hak konstitusi kita, dimana kita akan memilih calon-calon legislatif kita sekaligus juga dengan calon presiden dan wakil presiden," katanya di sela-sela pelaksanaan musyawarah wilayah PGLII Sulteng, di Palu, Senin.
Ia mengajak seluruh umat Nasrani untuk bersama-sama mengunakan hak pilihnya sebaik mungkin demi terwujudnya dan suksesnya pesta demokrasi tahun 2019 ini.
"Janganlah kita melakukan sikap golongan putih atau golput. Tetapi kita pastikan kita beramai-ramai datang ke bilik suara untuk menentukan pilihan kita," ujarnya.
Kemudian, kata dia, umat nasrani dan PGLII, dalam situasi seperti saat ini harus menjadi cerdas dalam iman agar sebagai warga negara Indonesia mengunakan hak pilih, bukan sekedar memilih, tetapi juga berperan menentu massa depan bangsa Indonesia.
"Bahwa, peran dari saudara-saudara menjadi sangat penting, kenapa, karena pemilu kali ini merupakan momentum yang akan menentukan perjalanan bangsa Indonesia lima tahun ke depan," katanya.
Karenanya ia mendorong seluruh anggota PGLII, seluruh pengurus pusat, seluruh pengurus wilayah dan seluruh pengurus daerah untuk benar-benar mengambil sikap tanggung jawab sebagai orang Kristen dan menentukan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani.
“Saya ingin mendorong untuk kita semua warga besar atau keluarga besar dari PGLII, bahwa kali ini kita harus benar-benar memenangkan Indonesia dalam arti bahwa kemenangan ini merupakan kemenangan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang sesuai dengan Pancasila, sesuai dengan NKRI dan sesuai juga dengan Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.
Sebab bila tidak mengunakan hak pilih dalam moment yang penting ini, sama artinya membiarkan bangsa ini dibawa kesebuah sistim yang salah salah yang selama ini sudah diperjuangkan oleh para perjuang bangsa.
"Indonesia harus tetap dijaga sebagai NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Bhinaka Tunggal Ika. Nah karena itu dalam kontek ini saya mengajak kita semua berdoa dan sekaligus berpartisipasi," tandasnya.
"Pesta demokrasi ini momentum yang penting. Kita harus memastikan diri mengambil bagian. Kita mengunakan hak konstitusi kita, dimana kita akan memilih calon-calon legislatif kita sekaligus juga dengan calon presiden dan wakil presiden," katanya di sela-sela pelaksanaan musyawarah wilayah PGLII Sulteng, di Palu, Senin.
Ia mengajak seluruh umat Nasrani untuk bersama-sama mengunakan hak pilihnya sebaik mungkin demi terwujudnya dan suksesnya pesta demokrasi tahun 2019 ini.
"Janganlah kita melakukan sikap golongan putih atau golput. Tetapi kita pastikan kita beramai-ramai datang ke bilik suara untuk menentukan pilihan kita," ujarnya.
Kemudian, kata dia, umat nasrani dan PGLII, dalam situasi seperti saat ini harus menjadi cerdas dalam iman agar sebagai warga negara Indonesia mengunakan hak pilih, bukan sekedar memilih, tetapi juga berperan menentu massa depan bangsa Indonesia.
"Bahwa, peran dari saudara-saudara menjadi sangat penting, kenapa, karena pemilu kali ini merupakan momentum yang akan menentukan perjalanan bangsa Indonesia lima tahun ke depan," katanya.
Karenanya ia mendorong seluruh anggota PGLII, seluruh pengurus pusat, seluruh pengurus wilayah dan seluruh pengurus daerah untuk benar-benar mengambil sikap tanggung jawab sebagai orang Kristen dan menentukan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani.
“Saya ingin mendorong untuk kita semua warga besar atau keluarga besar dari PGLII, bahwa kali ini kita harus benar-benar memenangkan Indonesia dalam arti bahwa kemenangan ini merupakan kemenangan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang sesuai dengan Pancasila, sesuai dengan NKRI dan sesuai juga dengan Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.
Sebab bila tidak mengunakan hak pilih dalam moment yang penting ini, sama artinya membiarkan bangsa ini dibawa kesebuah sistim yang salah salah yang selama ini sudah diperjuangkan oleh para perjuang bangsa.
"Indonesia harus tetap dijaga sebagai NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Bhinaka Tunggal Ika. Nah karena itu dalam kontek ini saya mengajak kita semua berdoa dan sekaligus berpartisipasi," tandasnya.