New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street mengakhiri sesi perdagangan volume rendah yang 7sedikit berubah pada Senin (Selasa pagi WIB), dengan kenaikan terbesar di sektor energi, karena para investor tetap berada di luar pasar menjelang gelombang laporan laba kuartalan emiten.
Investor sedang menunggu beberapa perusahaan terbesar S&P 500, termasuk Boeing Co, Amazon.com Inc dan Facebook Inc yang akan melaporkan hasil kuartal pertama minggu ini. Laporan tambahan dapat meredakan kekhawatiran investor akan resesi laba-laba perusahaan.
Volume perdagangan -- yang merupakan level terendah pada tahun 2019 -- juga diperlemah oleh kenyataan bahwa beberapa investor masih berlibur setelah libur pasar AS pada Jumat (19/4/2019) dan karena pasar ditutup di beberapa bagian Eropa dan Asia pada Senin (22/4/2019).
Phil Orlando, kepala strategi pasar ekuitas, di Federated Investors, di New York mengatakan dia telah didorong oleh hasil kuartalan meskipun itu awal musim pelaporan.
"Untuk tingkat tertentu itu bisa menjadi perhatian karena kita tahu ini adalah pekan laba besar. Seperti apa keseluruhan tenor minggu ini, kemungkinan bisa dilihat pada Jumat (26/4/2019)?" kata Orlando.
Orlando terkesan dengan perkiraan PDB sekarang terbaru dari Federal Reserve Atlanta untuk ekspansi kuartal pertama sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan perkiraan 0,2 persen sebulan yang lalu.
"Itu memberitahu Anda bahwa data telah berbalik dan mungkin (laporan) laba tidak akan menjadi sangat buruk," katanya.
Keuntungan perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 1,7 persen tahun-ke-tahun, menurut data Refinitiv, yang akan menjadi kontraksi laba pertama sejak 2016.
Tetapi lebih dari tiga perempat dari 82 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan labanya, sejauh ini telah melampaui ekspektasi.
Dengan perdagangan S&P kurang dari satu persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada September, investor juga menunggu data mendatang seperti PDB kuartal pertama sebelum membuat taruhan lebih besar.
"Penting saat ini untuk duduk dan merenungkan apa prospek yang akan membawa kita maju. Sangat tepat untuk melihat apa yang kita lihat hari ini," kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management di Chicago.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin atau 0,18 persen, menjadi berakhir di 26.511,05 poin. Indeks S&P 500 naik 2,94 poin atau 0,10 persen, menjadi ditutup di 2.907,97 poin. Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 17,21 poin atau 0,22 persen, menjadi berakhir di 8.015,27 poin.
Indeks energi S&P melonjak 2,1 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Januari, karena harga minyak melonjak menyusul langkah Amerika Serikat untuk lebih menekan ekspor minyak Iran, memperketat pasokan global.
Tetapi tujuh dari 11 sektor utama S&P berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh penurunan satu persen dalam indeks real estat.
Intuitive Surgical Inc turun 7,0 persen dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 setelah laba kuartalan pembuat robotika bedah itu meleset dari perkiraan analis.
Kimberly-Clark Corp naik 5,4 persen, menyentuh level tertinggi hampir dua tahun, setelah pembuat produk konsumen melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan.
Indeks Perumahan PHLX turun 0,97 persen setelah data menunjukkan penjualan rumah di AS turun lebih dari yang diharapkan pada Maret, menunjukkan berlanjutnya pelemahan di pasar perumahan.
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik, di NYSE dengan rasio 1,41 berbanding satu dan di Nasdaq dengan rasio 1,33 terhadap satu.
S&P 500 membukukan 17 tertinggi baru dalam 52-minggu dan empat terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 33 tertinggi baru dan 70 terendah baru.
Di bursa AS, 5,79 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 6,65 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Investor sedang menunggu beberapa perusahaan terbesar S&P 500, termasuk Boeing Co, Amazon.com Inc dan Facebook Inc yang akan melaporkan hasil kuartal pertama minggu ini. Laporan tambahan dapat meredakan kekhawatiran investor akan resesi laba-laba perusahaan.
Volume perdagangan -- yang merupakan level terendah pada tahun 2019 -- juga diperlemah oleh kenyataan bahwa beberapa investor masih berlibur setelah libur pasar AS pada Jumat (19/4/2019) dan karena pasar ditutup di beberapa bagian Eropa dan Asia pada Senin (22/4/2019).
Phil Orlando, kepala strategi pasar ekuitas, di Federated Investors, di New York mengatakan dia telah didorong oleh hasil kuartalan meskipun itu awal musim pelaporan.
"Untuk tingkat tertentu itu bisa menjadi perhatian karena kita tahu ini adalah pekan laba besar. Seperti apa keseluruhan tenor minggu ini, kemungkinan bisa dilihat pada Jumat (26/4/2019)?" kata Orlando.
Orlando terkesan dengan perkiraan PDB sekarang terbaru dari Federal Reserve Atlanta untuk ekspansi kuartal pertama sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan perkiraan 0,2 persen sebulan yang lalu.
"Itu memberitahu Anda bahwa data telah berbalik dan mungkin (laporan) laba tidak akan menjadi sangat buruk," katanya.
Keuntungan perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 1,7 persen tahun-ke-tahun, menurut data Refinitiv, yang akan menjadi kontraksi laba pertama sejak 2016.
Tetapi lebih dari tiga perempat dari 82 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan labanya, sejauh ini telah melampaui ekspektasi.
Dengan perdagangan S&P kurang dari satu persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada September, investor juga menunggu data mendatang seperti PDB kuartal pertama sebelum membuat taruhan lebih besar.
"Penting saat ini untuk duduk dan merenungkan apa prospek yang akan membawa kita maju. Sangat tepat untuk melihat apa yang kita lihat hari ini," kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management di Chicago.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin atau 0,18 persen, menjadi berakhir di 26.511,05 poin. Indeks S&P 500 naik 2,94 poin atau 0,10 persen, menjadi ditutup di 2.907,97 poin. Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 17,21 poin atau 0,22 persen, menjadi berakhir di 8.015,27 poin.
Indeks energi S&P melonjak 2,1 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Januari, karena harga minyak melonjak menyusul langkah Amerika Serikat untuk lebih menekan ekspor minyak Iran, memperketat pasokan global.
Tetapi tujuh dari 11 sektor utama S&P berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh penurunan satu persen dalam indeks real estat.
Intuitive Surgical Inc turun 7,0 persen dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 setelah laba kuartalan pembuat robotika bedah itu meleset dari perkiraan analis.
Kimberly-Clark Corp naik 5,4 persen, menyentuh level tertinggi hampir dua tahun, setelah pembuat produk konsumen melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan.
Indeks Perumahan PHLX turun 0,97 persen setelah data menunjukkan penjualan rumah di AS turun lebih dari yang diharapkan pada Maret, menunjukkan berlanjutnya pelemahan di pasar perumahan.
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik, di NYSE dengan rasio 1,41 berbanding satu dan di Nasdaq dengan rasio 1,33 terhadap satu.
S&P 500 membukukan 17 tertinggi baru dalam 52-minggu dan empat terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 33 tertinggi baru dan 70 terendah baru.
Di bursa AS, 5,79 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 6,65 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.