Wall St anjlok dipicu kekhawatiran suku bunga dan konflik Israel-Hamas

id Wall Street,AS,saham,The Fed,Israel-Hamas

Wall St anjlok dipicu kekhawatiran suku bunga dan konflik Israel-Hamas

Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. (ANTARA/Reuters/pri.)

New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) anjlok dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh The Fed dan meluasnya konflik Israel-Hamas.

Indeks S&P 500 turun 53,84 poin atau 1,26 persen ke 4.224,16, Indeks Komposit Nasdaq melemah 202,37 poin atau 1,53 persen ke 12.983,81, dan Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 286,89 poin atau 0,86 persen ke 33.127,28.

Pada pekan ini, S&P 500 anjlok 2,4 persen, Nasdaq melemah 3,2 persen, dan Dow Jones turun 1,6 persen.

"Secara geopolitik, menjelang akhir pekan, investor akan berhati-hati dan mengambil uangnya," kata Presiden Alan B. Lancz & Associates Inc Alan Lancz di Toledo, Ohio.
 

Indeks finansial S&P 500 turun 1,6 persen, sedangkan index perbankan regional KBW melemah 3,5 persen. Saham Regions Financial terkoreksi 12,4 persen karena laba perusahaan tersebut meleset dari perkiraan analis.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun pada Jumat (20/10) setelah sehari sebelumnya melampaui 5 persen untuk pertama kalinya sejak Juli 2007 didorong komentar Ketua The Federal Reserve Jerome Powell.

Powell mengatakan kekuatan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang ketat memerlukan kondisi pinjaman yang lebih ketat guna mengendalikan inflasi.

Sementara itu, Indeks Volatilitas Cboe ditutup di level tertingginya sejak 24 Maret 2023.

Saham SolarEdge anjlok 27,3 persen setelah perusahaan memperkirakan pendapatan yang lebih rendah secara signifikan pada kuartal keempat. Saham perusahaan kartu kredit American Express turun 5,4 persen meski laba kuartal ketiga melampaui ekspektasi.
 

Musim laporan keuangan kuartal ketiga sedang berlangsung, dengan 86 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya. Laporan dari sejumlah bank skala menengah meningkatkan kekhawatiran bahwa dorongan terhadap pemberi pinjaman dari kenaikan suku bunga The Fed semakin berkurang.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,05 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,58 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumlah saham yang turun melebih jumlah saham yang naik dengan rasio 2,63 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 2,28 : 1.

S&P 500 mencatatkan tidak satu pun titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 37 titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat sembilan titik tertinggi baru dan 420 titik terendah baru.

Sumber: Reuters