Santiago (antarasulteng.com) - Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang sedang sakit, mulai pulih di Havana, Kuba, dari operasi kanker dan infeksi paru-paru, serta keluar dari tahap rumit pasca-operasi dan kini berada pada tahap baru perawatan, kata Menteri Penerangan Ernesto Villegas, Ahad (27/1).
"Infeksi pernafasan, yang telah menjadi komplikasi, telah diatasi," kata Villegas di sisi pertemuan tingkat tinggi dua hari Amerika Latin, yang berakhir Ahad di Santiago, Chile.
Chavez "telah memulai pengobatan banyak sistem dari penyakit yang membuat dia dioperasi pada 11 Desember", kata Villegas.
"Chavez akan menjalani tahap berikutnya pengobatannya dengan kekuatan semangat, fisik serta ketabahan," kata Villegas sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. Ditambahkannya, "Ia sepenuhnya mengikuti ketentuan pengobatannya."
Ketidak-hadiran presiden itu dalam waktu lama telah membuat kelompok oposisi politik di negerinya bergerak, dan menyatakan negara Amerika Latin tersebut tak memiliki kepala negara serta pemimpin sementara perlu diangkat.
Rabu lalu (23/1), lebih dari 20.000 simpatisan Chavez turun ke jalan di Ibu Kota Venezuela, Karakas, untuk merayakan Hari Demokrasi dan memperlihatkan dukungan mereka bagi Chavez, kata menteri itu. (Ant/Xinhua)
"Infeksi pernafasan, yang telah menjadi komplikasi, telah diatasi," kata Villegas di sisi pertemuan tingkat tinggi dua hari Amerika Latin, yang berakhir Ahad di Santiago, Chile.
Chavez "telah memulai pengobatan banyak sistem dari penyakit yang membuat dia dioperasi pada 11 Desember", kata Villegas.
"Chavez akan menjalani tahap berikutnya pengobatannya dengan kekuatan semangat, fisik serta ketabahan," kata Villegas sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. Ditambahkannya, "Ia sepenuhnya mengikuti ketentuan pengobatannya."
Ketidak-hadiran presiden itu dalam waktu lama telah membuat kelompok oposisi politik di negerinya bergerak, dan menyatakan negara Amerika Latin tersebut tak memiliki kepala negara serta pemimpin sementara perlu diangkat.
Rabu lalu (23/1), lebih dari 20.000 simpatisan Chavez turun ke jalan di Ibu Kota Venezuela, Karakas, untuk merayakan Hari Demokrasi dan memperlihatkan dukungan mereka bagi Chavez, kata menteri itu. (Ant/Xinhua)