Keduanya, meski terisolasi di dua negara yang berbeda, berhasil memproduksi film pendek "Das Fone Hell" yang lucu dengan dialog menyentil kondisi orang-orang semasa di karantina yang tak bisa lepas dari ponsel pintar mereka.
Film berdurasi dua menit itu diunggah di akun Twitter Neill. Mengisahkan Carter sebagai ponsel pintar (iPhone) milik Neill yang marah karena telah ditinggal selama 10 menit oleh sang pemilik untuk keluar berbelanja.
"Pikirkan apa yang bisa terjadi dalam 10 menit itu," kata Carter dalam dialognya yang marah-marah di film.
"Keluarga Kardashian bisa saja punya bayi lagi. Ariana Grande mungkin merilis single baru. Trump mungkin mengebom Beijing demi rating..."
Neill memasang muka sedih dimarahi smartphone-nya.
"Sam's Phone terakhir yang kupunya Nokia 8210. Aku suka ponsel itu. Bisa tahan diisi daya seminggu, bisa ditaruh di saku celana, tidak berbentuk aneh, Cantik," katanya.
HELENA BONHAM CARTER stars in this groundbreaking Cinema Quarantino Production DAS FONE HELL. At vast expense, filmed on two continents over what (seemed like) five years , this profound and heartbreakingly candid insight into Modern Life will shake you to the core (Pilates 101) pic.twitter.com/aVXCfvAyfd
— Sam Neill (@TwoPaddocks) May 23, 2020
Ini bukan video pertama yang diproduksi Neill semasa karantina di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Sebelumnya dia sudah membuat film pendek berjudul "Das Leek, Das Bad" bersama rekan sesama aktor asal Australia Hugo Weaving. Dia juga membuat "Das Underachiever" yang bergulat dengan gagasan produktivitas karantina.
Neill dan Carter pernah bekerja sama di setidaknya dua film yakni "Merlin" (1998) dan "Sweet Revenge" (1998), Entertainment Weekly dikutip Senin.