Poso (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Poso berusaha menghidupkan kembali usaha petani yang bergerak di tanaman kakao dan kopi.
Usaha Distan itu akan mendatangkan lagi tamu dari Eropa untuk mendampingi petani kopi dan kakao.
"Hari ini (Jumat, 17/5), kita akan kedatangan tamu dari Eropa yang bergerak di bidang kopi, dia akan mendampingi petani," ujar Kepala Dinas Pertanian Poso Suratno, di Poso, Jumat.
Kata Suratno, tamu dari Eropa itu akan mendampingi petani kopi untuk bisa menghasilkan produksi yang layak ekspor.
Sejalan dengan itu Distan Poso akan membantu petani kopi di wilayah Lore dengan membagikan bibit kopi jenis arabika.
Menurutnya kopi arabika dikhususkan di wilayah Lore sebab Lore memiliki ketinggian di atas 1.200 dpl, dimana kopi arabika akan lebih berkembang dan berproduksi baik di tempat ketinggian itu.
Untuk kopi robusta tidak dapat berproduksi baik di ketinggian seperti di dataran Lore, namun bisa berkembang di bawah ketinggian 1.000 dpl seperti wilayah Tentena dan sekitarnya.
Ia katakan dengan banyaknya pendampingan dari luar negeri itu, para petani akan lebih mengetahui pasar dan kualitas buah yang baik untuk bersaing di pasaran internasional.
Sementara untuk tanaman kakao di Kabupaten Poso, beberapa petani telah memiliki sertifikasi standar Eropa.
Ia katakan, ada tiga perusahaan yang membina kelompok tani kakao Poso sehingga petani mendapat sertifikasi, dan akan menambahkan lagi satu perusahaan sehingga ada empat perusahaan luar negeri akan bergerak membina petani kakao.
"Kenapa kita menggunakan negara Eropa? karena yang mengonsumsi kopi dan kakao itu lebih banyak di Eropa," kata Suratno.
Suratno mengatakan, program mendatangkan pendampingan dari luar negri itu, untuk memulihkan petani kakao itu yang tidak berproduksi baik di sebabkan dengan beberapa alasan, seperti hama, tanaman yang telah tua dan berbagai lainya yang menyebakan petani tidak lagi memproduksi kakao.
"Inilah tugas kami untuk mengembalikan kejayaan buah kakao yang telah hancur, dengan beberapa program di antaranya peremajaan dan teknik sambung samping," jelasnya.
Usaha Distan itu akan mendatangkan lagi tamu dari Eropa untuk mendampingi petani kopi dan kakao.
"Hari ini (Jumat, 17/5), kita akan kedatangan tamu dari Eropa yang bergerak di bidang kopi, dia akan mendampingi petani," ujar Kepala Dinas Pertanian Poso Suratno, di Poso, Jumat.
Kata Suratno, tamu dari Eropa itu akan mendampingi petani kopi untuk bisa menghasilkan produksi yang layak ekspor.
Sejalan dengan itu Distan Poso akan membantu petani kopi di wilayah Lore dengan membagikan bibit kopi jenis arabika.
Menurutnya kopi arabika dikhususkan di wilayah Lore sebab Lore memiliki ketinggian di atas 1.200 dpl, dimana kopi arabika akan lebih berkembang dan berproduksi baik di tempat ketinggian itu.
Untuk kopi robusta tidak dapat berproduksi baik di ketinggian seperti di dataran Lore, namun bisa berkembang di bawah ketinggian 1.000 dpl seperti wilayah Tentena dan sekitarnya.
Ia katakan dengan banyaknya pendampingan dari luar negeri itu, para petani akan lebih mengetahui pasar dan kualitas buah yang baik untuk bersaing di pasaran internasional.
Sementara untuk tanaman kakao di Kabupaten Poso, beberapa petani telah memiliki sertifikasi standar Eropa.
Ia katakan, ada tiga perusahaan yang membina kelompok tani kakao Poso sehingga petani mendapat sertifikasi, dan akan menambahkan lagi satu perusahaan sehingga ada empat perusahaan luar negeri akan bergerak membina petani kakao.
"Kenapa kita menggunakan negara Eropa? karena yang mengonsumsi kopi dan kakao itu lebih banyak di Eropa," kata Suratno.
Suratno mengatakan, program mendatangkan pendampingan dari luar negri itu, untuk memulihkan petani kakao itu yang tidak berproduksi baik di sebabkan dengan beberapa alasan, seperti hama, tanaman yang telah tua dan berbagai lainya yang menyebakan petani tidak lagi memproduksi kakao.
"Inilah tugas kami untuk mengembalikan kejayaan buah kakao yang telah hancur, dengan beberapa program di antaranya peremajaan dan teknik sambung samping," jelasnya.