Poso (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Poso akan memidanakan dan mencabut izin pangkalan penjualan gas elpiji 3Kg jika ditemukan pangkalan menjual di atas harga eceran tertinggi atau menimbun gas untuk masyarakat miskin tersebut.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan rapat, karena ada beberapa pangkalan yang terindikasi menjual di atas harga HET Pemda Poso," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Poso Amos Mondolo di Poso, Selasa.
Dia mengatakan jika ditemukan pelanggaran pangkalan akan dikenai sanksi berupa teguran dan pencabutan izin pangkalan dan proses hukum.
Menurut Amos, HET yang ditetapkan Pemda Poso sesuai SK Bupati 188.45/0578/2015 tentang penetapan harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan, yakni paling tinggi Rp23 ribu per tabung dan harga itu hanya berlaku di wilayah Kecamatan Lore Selatan dan Kecamatan Lore Barat.
Sementara harga terendah Rp17.800 per tabung hanya berlaku di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara dan Kecamatan Poso Pesisir.
"Kami akan tegur dulu, jika masih melakukan kenaikan harga HET, kami akan cabut izinnya," ujarnya.
Selain mencegah kelangkaan dan kenaikan harga HET gas 3Kg jelang Idul Fitri, Pemda Poso juga akan mengusulkan ke pihak Pertamina untuk melakukan operasi pasar di empat titik, yakni di Kecamatan Lore bersaudara, Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara, Poso Kota, dan di Kecamatan Pamona bersudara.
Sementara langkah kedua mengintensifkan tabung gas 5,5Kg, nonsubsidi.
Amos mengatakan langkah kedua yakni promosi penukaran tabung gas 3 Kg menjadi 5,5Kg dengan diberikan hadiah dua liter minyak Bimoli. Untuk harga gas 5,5Kg itu akan mengikuti harga agen Rp75 ribu per tabung.
"Untuk promosi dengan hadiah dua botol minyak Bimoli itu, hanya berlaku saat promosi kemarin saja," katanya.
Menurut Amos saat ini tidak terjadi kelangkaan gas di Poso jelang lebaran, sebab pasokan kuota gas untuk 3Kg itu telah diupayakan sedikit bertambah dari kuota yang ada.
Penambahan kuota pasokan gas itu telah sesuai dengan hasil rapat belum lama ini bersama dua pihak penyalur resmi PT Trio Arba Putra dan PT Miko Prima Perkasa.
Dari data Pemda Poso jumlah kuota realisasi di tahun 2017 sebesar 2,877 metrik ton, dan tahun 2018 sebesar 2,827 MT, serta tahun ini 2019 sebesar 2,856 MT.
Pihak Pemda Poso kembali akan mengusulkan agar kuota gas seperti pada tahun 2017.***
"Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan rapat, karena ada beberapa pangkalan yang terindikasi menjual di atas harga HET Pemda Poso," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Poso Amos Mondolo di Poso, Selasa.
Dia mengatakan jika ditemukan pelanggaran pangkalan akan dikenai sanksi berupa teguran dan pencabutan izin pangkalan dan proses hukum.
Menurut Amos, HET yang ditetapkan Pemda Poso sesuai SK Bupati 188.45/0578/2015 tentang penetapan harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan, yakni paling tinggi Rp23 ribu per tabung dan harga itu hanya berlaku di wilayah Kecamatan Lore Selatan dan Kecamatan Lore Barat.
Sementara harga terendah Rp17.800 per tabung hanya berlaku di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara dan Kecamatan Poso Pesisir.
"Kami akan tegur dulu, jika masih melakukan kenaikan harga HET, kami akan cabut izinnya," ujarnya.
Selain mencegah kelangkaan dan kenaikan harga HET gas 3Kg jelang Idul Fitri, Pemda Poso juga akan mengusulkan ke pihak Pertamina untuk melakukan operasi pasar di empat titik, yakni di Kecamatan Lore bersaudara, Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara, Poso Kota, dan di Kecamatan Pamona bersudara.
Sementara langkah kedua mengintensifkan tabung gas 5,5Kg, nonsubsidi.
Amos mengatakan langkah kedua yakni promosi penukaran tabung gas 3 Kg menjadi 5,5Kg dengan diberikan hadiah dua liter minyak Bimoli. Untuk harga gas 5,5Kg itu akan mengikuti harga agen Rp75 ribu per tabung.
"Untuk promosi dengan hadiah dua botol minyak Bimoli itu, hanya berlaku saat promosi kemarin saja," katanya.
Menurut Amos saat ini tidak terjadi kelangkaan gas di Poso jelang lebaran, sebab pasokan kuota gas untuk 3Kg itu telah diupayakan sedikit bertambah dari kuota yang ada.
Penambahan kuota pasokan gas itu telah sesuai dengan hasil rapat belum lama ini bersama dua pihak penyalur resmi PT Trio Arba Putra dan PT Miko Prima Perkasa.
Dari data Pemda Poso jumlah kuota realisasi di tahun 2017 sebesar 2,877 metrik ton, dan tahun 2018 sebesar 2,827 MT, serta tahun ini 2019 sebesar 2,856 MT.
Pihak Pemda Poso kembali akan mengusulkan agar kuota gas seperti pada tahun 2017.***