Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu meminta aparat kepolisian untuk mengungkap dalang kerusuhan yang terjadi di Bawaslu, Tanah Abang dan Slipi pada 22 Mei 2019.
"Saya sangat berharap polisi memiliki keberanian untuk mengungkap dalang kerusuhan tersebut," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengungkapan itu menjadi sangat penting dan berharga bagi perjalanan bangsa ini ke depan untuk mencegah berulangnya peristiwa yang sama di kemudian hari.
Di sisi lain, kecepatan polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya menjadi sangat penting untuk mencegah spekulasi-spekulasi liar dan fitnah yang asal tuduh sana sini tanpa dasar terlebih lagi bila ditambah "gorengan" dan "bumbu" hoaks dari kepentingan politik.
Menurut aktivis 98 ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh polisi untuk mengusut siapa dalang kerusuhan tersebut, antara lain melalui pengakuan ratusan orang yang ditangkap di lapangan, bukti bukti di lapangan, rekaman video, rekaman CCTV, aliran dana, kendaraan pengangkut dan sebagainya.
Dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki tentunya polisi mampu mengumpulkan semua bukti-bukti itu, kata Adian.
"Menurut saya, yang sulit bukanlah mengumpulkan bukti-bukti melainkan keberanian polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya," ujarnya.
Karena, lanjut dia, untuk mengusut dan mengumpulkan bukti-bukti dibutuhkan teknologi, pengetahuan, kecermatan dan sumber daya manusia, tetapi untuk mengungkap siapa dalangnya maka yang dibutuhkan adalah keberanian luar biasa.
Ia mengatakan, cukup sudah misteri penembakan misterius, misteri pembunuhan Marsinah, Misteri Udin Bernas, Misteri 27 Juli 1996, Misteri Tanjung Priok 1984, misteri penembakan Mahasiswa Trisakti dan Semanggi, dan misteri kerusuhan Mei 1998 yang tak pernah terungkap.
"Jangan tambah lagi bangsa ini dengan misteri-misteri baru," katanya.
Menurut Adian, rakyat secara bersama-sama perlu memberi dukungan penuh terhadap polisi agar tidak ragu sedikit pun untuk mengungkap dalang perusuh 22 Mei yang sesungguhnya.
"Kami mengecam keras siapapun yang menjadi dalang kerusuhan itu," ujar Adian.
"Saya sangat berharap polisi memiliki keberanian untuk mengungkap dalang kerusuhan tersebut," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengungkapan itu menjadi sangat penting dan berharga bagi perjalanan bangsa ini ke depan untuk mencegah berulangnya peristiwa yang sama di kemudian hari.
Di sisi lain, kecepatan polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya menjadi sangat penting untuk mencegah spekulasi-spekulasi liar dan fitnah yang asal tuduh sana sini tanpa dasar terlebih lagi bila ditambah "gorengan" dan "bumbu" hoaks dari kepentingan politik.
Menurut aktivis 98 ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh polisi untuk mengusut siapa dalang kerusuhan tersebut, antara lain melalui pengakuan ratusan orang yang ditangkap di lapangan, bukti bukti di lapangan, rekaman video, rekaman CCTV, aliran dana, kendaraan pengangkut dan sebagainya.
Dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki tentunya polisi mampu mengumpulkan semua bukti-bukti itu, kata Adian.
"Menurut saya, yang sulit bukanlah mengumpulkan bukti-bukti melainkan keberanian polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya," ujarnya.
Karena, lanjut dia, untuk mengusut dan mengumpulkan bukti-bukti dibutuhkan teknologi, pengetahuan, kecermatan dan sumber daya manusia, tetapi untuk mengungkap siapa dalangnya maka yang dibutuhkan adalah keberanian luar biasa.
Ia mengatakan, cukup sudah misteri penembakan misterius, misteri pembunuhan Marsinah, Misteri Udin Bernas, Misteri 27 Juli 1996, Misteri Tanjung Priok 1984, misteri penembakan Mahasiswa Trisakti dan Semanggi, dan misteri kerusuhan Mei 1998 yang tak pernah terungkap.
"Jangan tambah lagi bangsa ini dengan misteri-misteri baru," katanya.
Menurut Adian, rakyat secara bersama-sama perlu memberi dukungan penuh terhadap polisi agar tidak ragu sedikit pun untuk mengungkap dalang perusuh 22 Mei yang sesungguhnya.
"Kami mengecam keras siapapun yang menjadi dalang kerusuhan itu," ujar Adian.