China Bantah Meretas Jaringan Amerika

Selasa, 19 Februari 2013 20:44 WIB

Beijing (antarasulteng.com) - Pemerintah China kembali membantah telah menyerang sistem jaringan perusahaan Amerika Serikat dan menegaskan pihaknya justru ikut menjadi korban kejahatan para peretas.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, di Beijing, Selasa, mengatakan tuduhan serangan peretas China terhadap sejumlah perusahaan AS sama sekali tdak berdasar.

Hong mengatakan kejahatan di dunia maya adalah masalah internasional dan harus diselesaikan melalui kerja sama multilateral berdasarkan saling percaya dan rasa hormat.

Sebelumnya, pihak keamanan perusahaan AS Mandiant dan beberapa perusahaan lain menyatakan sistem jaringan komputer mereka telah diserang agen peretas Pemerintah China yang merupakan unit di Angkatan Bersenjata China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Hong Lei menegaskan tuduhan tersebut sebagai "tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan tidak profesional serta tidak akan membantu untuk memecahkan masalah."

Sebaliknya, China juga telah menjadi sasaran para perusak sistem jaringan komputer, dan telah melarang berbagai kegiatan yang terkait dengan hal itu maupun aksi kejahatan dunia maya lainnya, katanya.

Menurut Hong Lei, berdasarkan laporan Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional China (CNCERT/CC), ada 73 ribu alamat IP asing yang terlibat dalam serangan terhadap 14 juta sistem jaringan komputer negaranya.

Dugaan keterlibatan peretas sistem jaringan komputer dari China sebelumnya juga dilaporkan sejumlah media AS yang memiliki perwakilan di China.

Atas tuduhan itu, China juga membantahnya dan menyatakan telah pula menjadi korban kejahatan dunia maya.

Dalam laporan resmi Pemerintah China, selama April - Desember 2011 terdapat 12.513 situs negara itu, termasuk 1.167 milik pemerintah, yang terdeteksi mendapat serangan siber.

Menurut CNCERT/CC, sepanjang 2012 tercatat 11.851 serangan terhadap jaringan komputer yang berasal dari luar negeri, dan 28,1 persen di antaranya dilakukan peretas asal Amerika. (R018/skd)

Pewarta :
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Korsel, AS, dan Jepang diskusikan ancaman dunia maya Korut

30 March 2024 11:55 Wib

Persiapan lomba F1 Powerboat Danau Toba sudah 100 persen

27 February 2024 15:50 Wib

Mewaspadai ranjau-ranjau digital di dunia maya

02 October 2023 14:49 Wib

Aktris senior Selly Marcelina kembali berakting setelah 20 tahun hiatus

30 July 2023 7:49 Wib

Luna Maya incar "crossover" SUV untuk temani beraktivitas

23 February 2023 21:01 Wib, 2023
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap

Ekonomi Dan Keuangan - 03 May 2024 9:15 Wib

Bus terguling ke jurang di Peru, 23 orang tewas

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:42 Wib

Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza

Lintas Jagad - 03 May 2024 9:15 Wib