Wall Street Berakhir Di Posisi Terbaik Lima Tahun

Rabu, 20 Februari 2013 7:51 WIB

New York (antarasulteng.com) - Saham-saham di Wall Street didorong lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), mengirim Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ke tingkat terbaik mereka dalam lebih dari lima tahun.

Pasar AS mempertahankan reli di Eropa, di mana saham-saham naik di semua bursa utama dibantu oleh berita melonjaknya sentimen investor di Jerman.

Perdagangan juga dipicu laporan kemungkinan merger besar, peritel pasokan kantor Office Depot dan OfficeMax.

Indeks Dow ditutup naik 53,91 poin (0,39 persen) pada 14.035,67, tingkat terbaik sejak 12 Oktober 2007.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 11,15 poin (0,73 persen) menjadi 1.530,94 -- tingkat tertingginya sejak 31 Oktober 2007 -- dan indeks komposit teknologi Nasdaq meningkat 21,56 poin (0,68 persen) menjadi 3.213,59.

Laporan merger-akuisisi terbaru setelah merger besar pekan lalu American Airlines dan US Airways, dan Berkshire Hathaway-3G Capital mengambilalih Heinz, memberikan sebuah pemicu untuk berdagang.

Office Depot naik 9,4 persen, OfficeMax naik 20,1 persen, di tengah berita bahwa mereka sedang mendalami merger semua saham, sedangkan Staples saingan terkuatnya melonjak 13,1 persen.

Saham perawatan kesehatan merosot, dipimpin oleh Humana Inc, setelah diberitakan bahwa Medicare yang dikelola pemerintah mengatakan akan memotong pembayaran lebih tajam dari yang diharapkan untuk asuransi layanan tertentu.

Humana turun 6,4 persen, Universal Healthcare jatuh 4,6 persen, dan Health Partners kehilangan 5,0 persen.

Dow didorong oleh kenaikan 2,2 persen dari Cisco dan 2,0 persen dari General Electric.

Google, meski menghadapi tantangan baru dari Microsoft pada sisi email pada bisnisnya, menembus tingkat 800 dolar AS untuk pertama kalinya, menambahkan 1,8 persen menjadi berakhir pada 806,84 dolar AS.

Harga obligasi merosot. Imbal hasil pada obligasi negara AS 10-tahun naik menjadi 2,03 persen dari 2,01 persen pada akhir Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,20 persen dari 3,18 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (A026/skd)

Pewarta :
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wall St anjlok dipicu kekhawatiran suku bunga dan konflik Israel-Hamas

21 October 2023 8:33 Wib

Keseruan berburu pernak-pernik The Beatles di Hard Night Shop

26 August 2023 9:24 Wib

Presiden Joko Widodo dijadwalkan temui pelajar dan resmikan Papua Street Carnival

07 July 2023 7:34 Wib

Wall Street ditutup merosot jelang pertemuan Fed

02 May 2023 8:44 Wib, 2023

Wall Street ditutup beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang

09 March 2023 8:17 Wib, 2023
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

Timnas U-23 langsung ke Prancis demi persiapan optimal hadapi Guinea

Humaniora - 4 jam lalu

AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap

Ekonomi Dan Keuangan - 03 May 2024 9:15 Wib