Palu (ANTARA) - Pengda PSTI Sulawesi Tengah, Sandrina menargetkan tim putri yang akan berlaga di babak kualifikasi wilayah IV berlangsung di Makassar pada 30 Juli 2019 mampu merebut tiket ke PON XX/2020.
"Itu target utama yang harus dicapai," kata Sandrina, pelatih tim putri Sulteng, Selasa.
Menurut dia, peluang untuk merebut tiket ke PON XX sangat besar, mengingat beberapa tahun terakhir ini, tim putri Sulteng memiliki catatan prestasi cukup bagus.
Pada PON XIX di Jabar (2016), cabang sepak takraw menyumbangkan medali perunggu bagi kontingen Sulteng.
Menghadapi prakualifikasi di Makassar yang akan diikuti sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) seperti Sultra, Sulbar, Gorontalo, Sulut, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan tuan rumah Provinsi Sulsel, tim putri Sulteng telah menjalani masa penggodokan selama beberapa bulan."Saya optimistis di prakualifikasi PON, bisa merebut tiket ke PON," kata dia.
Bahkan, katanya peluang untuk merebut medali di prakualifikasi itu sangat terbuka lebar.
Sementara Ketua Umum KONI Sulteng, Anwar Ponulele sangat berharap tim putri yang akan mengikuti Pra-PON mampu memberikan prestasi terbaik. "Yang harus dikejar dahulu yang penting bisa lolos ke PON," kata dia seraya menambahkan syukur jika bisa merebut medali.
Anwar mengatakan, sepak takraw merupakan salah satu dari beberapa cabang unggulan yang selama ini memberikan kontribusi besar dalam perolehan medali di PON.
Selain cabang tersebut, juga ada sejumlah cabang unggulan lainnya seperti tinju, pencak silat,binaraga, karate dan dayung.
Juga tidak menutup kemungkinan cabang lain yang tidak termasuk dalam cabang unggulan, tetapi mampu merebut medali di iven empat tahun sekali diselenggarakan itu.
Pada PON XX di Palu 2020, Sulteng sangat berharap bisa memperbaiki peringkat nasional dari posisi papan bawah naik ke posisi lebih terhormat lagi."Itu bisa terjadi, jika semua atlet yang lolos ke PON berjuang keras dengan meningkatkan prestasinya melalui latihan yang intensif dan disertai semangat tinggi," kata Anwar Ponulele.
"Itu target utama yang harus dicapai," kata Sandrina, pelatih tim putri Sulteng, Selasa.
Menurut dia, peluang untuk merebut tiket ke PON XX sangat besar, mengingat beberapa tahun terakhir ini, tim putri Sulteng memiliki catatan prestasi cukup bagus.
Pada PON XIX di Jabar (2016), cabang sepak takraw menyumbangkan medali perunggu bagi kontingen Sulteng.
Menghadapi prakualifikasi di Makassar yang akan diikuti sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) seperti Sultra, Sulbar, Gorontalo, Sulut, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan tuan rumah Provinsi Sulsel, tim putri Sulteng telah menjalani masa penggodokan selama beberapa bulan."Saya optimistis di prakualifikasi PON, bisa merebut tiket ke PON," kata dia.
Bahkan, katanya peluang untuk merebut medali di prakualifikasi itu sangat terbuka lebar.
Sementara Ketua Umum KONI Sulteng, Anwar Ponulele sangat berharap tim putri yang akan mengikuti Pra-PON mampu memberikan prestasi terbaik. "Yang harus dikejar dahulu yang penting bisa lolos ke PON," kata dia seraya menambahkan syukur jika bisa merebut medali.
Anwar mengatakan, sepak takraw merupakan salah satu dari beberapa cabang unggulan yang selama ini memberikan kontribusi besar dalam perolehan medali di PON.
Selain cabang tersebut, juga ada sejumlah cabang unggulan lainnya seperti tinju, pencak silat,binaraga, karate dan dayung.
Juga tidak menutup kemungkinan cabang lain yang tidak termasuk dalam cabang unggulan, tetapi mampu merebut medali di iven empat tahun sekali diselenggarakan itu.
Pada PON XX di Palu 2020, Sulteng sangat berharap bisa memperbaiki peringkat nasional dari posisi papan bawah naik ke posisi lebih terhormat lagi."Itu bisa terjadi, jika semua atlet yang lolos ke PON berjuang keras dengan meningkatkan prestasinya melalui latihan yang intensif dan disertai semangat tinggi," kata Anwar Ponulele.