Mekkah (ANTARA) - Amirul Hajj atau penanggung jawab misi haji Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh jamaah dari Indonesia untuk menjaga kondisi kesehatan dan fisiknya menjelang wukuf sebagai puncak musim haji.
Lukman Hakim Saifuddin yang tiba di Mekkah bersama delegasi Amirul Hajj sekitar pukul 02.15 waktu setempat mengatakan sebagian besar jamaah dari berbagai belahan dunia telah tiba di Mekkah sehingga kota ini sudah sangat padat.
“Saya mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk tidak terlalu memforsir ibadah umrah dan lain sebagainya karena kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk wukuf karena puncak haji adalah wukuf di Arafah,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh jamaah haji tidak hanya yang berasal dari Indonesia sudah memasuki Kota Mekkah menjelang puncak musim haji sekitar satu pekan ke depan.
“Ya tentu sekarang ini hampir seluruh jamaah haji tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia sudah berada di Mekkah tinggal beberapa saja yang masih berada di Madinah tapi sebagian besar sudah di Mekkah jadi memang kepadatan Mekkah luar biasa,” katanya.
Delegasi Amirul Hajj sendiri turut merasakan betapa berdesakannya Masjidil Haram ketika mereka melakukan umrah wajib sesaat setelah tiba di Kota Mekkah dari Madinah.
Oleh karena itu, ia benar-benar mengimbau jamaah Indonesia untuk mengukur kemampuan fisiknya agar tetap terjaga baik.
“Jadi mudah-mudahan masing-masing setiap kita itu bisa mengukur kemampuan diri sendiri menjaga kesehatan dengan baik makan yang cukup istirahat yang cukup sehingga lalu kemudian stamina kita bisa terjaga dengan baik sehingga pada saat puncaknya nanti wukuf kemudian mabit di Muzdalifah, di Mina bisa dilakukan dengan sempurna,” katanya.
Sejauh ini banyak jamaah yang berupaya mengoptimalkan kesempatan beribadah selagi berada di Mekkah meskipun Masjidil Haram sudah sangat padat.
Bahkan ada di antara mereka yang kerap kali memaksakan diri untuk berkali-kali melaksanakan umrah tanpa mempedulikan kondisi tubuhnya. Sehingga kerap petugas haji menemukan jamaah yang sakit saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.
Baca juga: Indonesia perjuangkan kuota haji hingga capai 250.000 orang
Baca juga: Tim medis Indonesia-Arab lakukan edukasi kesehatan preventif di bandara
Baca juga: Dokter: CJH perlu waspadai "heat stroke"
Lukman Hakim Saifuddin yang tiba di Mekkah bersama delegasi Amirul Hajj sekitar pukul 02.15 waktu setempat mengatakan sebagian besar jamaah dari berbagai belahan dunia telah tiba di Mekkah sehingga kota ini sudah sangat padat.
“Saya mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk tidak terlalu memforsir ibadah umrah dan lain sebagainya karena kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk wukuf karena puncak haji adalah wukuf di Arafah,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh jamaah haji tidak hanya yang berasal dari Indonesia sudah memasuki Kota Mekkah menjelang puncak musim haji sekitar satu pekan ke depan.
“Ya tentu sekarang ini hampir seluruh jamaah haji tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia sudah berada di Mekkah tinggal beberapa saja yang masih berada di Madinah tapi sebagian besar sudah di Mekkah jadi memang kepadatan Mekkah luar biasa,” katanya.
Delegasi Amirul Hajj sendiri turut merasakan betapa berdesakannya Masjidil Haram ketika mereka melakukan umrah wajib sesaat setelah tiba di Kota Mekkah dari Madinah.
Oleh karena itu, ia benar-benar mengimbau jamaah Indonesia untuk mengukur kemampuan fisiknya agar tetap terjaga baik.
“Jadi mudah-mudahan masing-masing setiap kita itu bisa mengukur kemampuan diri sendiri menjaga kesehatan dengan baik makan yang cukup istirahat yang cukup sehingga lalu kemudian stamina kita bisa terjaga dengan baik sehingga pada saat puncaknya nanti wukuf kemudian mabit di Muzdalifah, di Mina bisa dilakukan dengan sempurna,” katanya.
Sejauh ini banyak jamaah yang berupaya mengoptimalkan kesempatan beribadah selagi berada di Mekkah meskipun Masjidil Haram sudah sangat padat.
Bahkan ada di antara mereka yang kerap kali memaksakan diri untuk berkali-kali melaksanakan umrah tanpa mempedulikan kondisi tubuhnya. Sehingga kerap petugas haji menemukan jamaah yang sakit saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.
Baca juga: Indonesia perjuangkan kuota haji hingga capai 250.000 orang
Baca juga: Tim medis Indonesia-Arab lakukan edukasi kesehatan preventif di bandara
Baca juga: Dokter: CJH perlu waspadai "heat stroke"