Palu (ANTARA) - DPW Partai Nasional Demokrat melalui bakal calon wali kota Palu, Aristan mendistribusikan 15 sapi untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu dan Sigi.
"DPW NasDem Sulteng menyerahkan hewan qurban berupa 15 sapi kepada Aristan, yang selanjutnya didistribusikan kepada penyintas di Palu dan Sigi," kata Ketua DPW NasDem Sulteng, Atha Mahmud, di Palu, Rabu.
Atha Mahdmud menyebut jika idul fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu, maka idul adha merupakan manifestasi dari ketulusan berkorban, kerendah hati untuk melakukan refleksi historis dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Sekaligus, kata dia, memaknai nilai-nilai spiritual dari manasik haji.
"Kedua hari raya tersebut bermuara pada nilai-nilai kepedulian, ketakwaan, dan kesalehan sosial berupa ketulusan memaafkan, pentingnya silaturahim, dan etos berbagi yang disimbolkan dengan zakat fitrah pada Idul Fitri dan daging kurban pada Idul Adha. Inilah yang dilakukan oleh Ahmad M Ali," katanya.
Dia mengutarakan bahwa, 15 sapi yang diberikan kepada masyarakat di Palu dan Sigi oleh Ahmad M Ali, yang disalurkan lewat Aristan, adalah bentuk kemanusiaan, sekaligus bentuk keimanan.
"Ini adalah bentuk upaya untuk mendekatkan diri pada sang pencipta," sebut Atha.
Ia mengutarakan, idul kurban dan idul fitri, keduanya berangkat dari panggilan iman dan berbuah kemanusiaan universal, terutama aktualisasi nilai-nilai hak asasi manusia, seperti diteladankan Nabi Muhammad saw dalam khutbah wadanya di saat wukuf di Arafah.
Haji, sebut dia, tidak hanya sebagai kewajiban dan rukun kelima dalam Rukun Islam, melainkan ia sebagai ibadah sosial.
Kerinduan kepada Allah dan nabi menjadi unsur utama dalam menjalankan ibadah ini, di sinilah mereka dikumpulkan dari berbagai ras, etnik, suku dan bangsa.
Di antara makna sosial haji yang menghubungkan antara manusia dan manusia lainnya sebagai makhluk sosial adalah antara lain penyadaran akan adanya kebhinekaan umat Islam.
Terkait hal itu bakal calon wali kota Palu, Aristan mengemukakan, penyerahan hewan qurban merupakan aktualisasi untuk membangun kebersamaan dan solidaritas sesama manusia.
"Nilai kemanusian ada dalam pelaksanaan qurban. Olehnya, lewat qurban diharapkan dapat membangun kebersamaan untuk sama-sama bangkit pascabencana," kata Aristan.
15 sapi yang didistribukan untuk Kota Palu meliputi, jamaah Masjid Darul Taqwa, warga huntara di Anoa, huntara Kelurahan Duyu, huntara Kelurahan Tipo, warga huntara di Lagarutu dan Talise, warga di kompleks Terminal Mamboro, Huntara Pacuan Kuda, Petobo, Pantoloan Ova dan Balaroa.
Kemudian, untuk Kabupaten Sigi, diserahkan kepada warga di Kecamatan Biromaru, Gumbasa, Dolo, Dolo Selatan dan Marawola.
Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahdmud, menyerahkan 15 sapi secara simbolis kepada bakal calon wali kota Palu, Aristan yang selanjutnya diserahkan kepada korban gempa, tsunami dan likuefaksi, di Palu dan Sigi. Penyerahan itu berlangsung di depan Kantor DPW Nasdem Sulteng, di Palu, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"DPW NasDem Sulteng menyerahkan hewan qurban berupa 15 sapi kepada Aristan, yang selanjutnya didistribusikan kepada penyintas di Palu dan Sigi," kata Ketua DPW NasDem Sulteng, Atha Mahmud, di Palu, Rabu.
Atha Mahdmud menyebut jika idul fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu, maka idul adha merupakan manifestasi dari ketulusan berkorban, kerendah hati untuk melakukan refleksi historis dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Sekaligus, kata dia, memaknai nilai-nilai spiritual dari manasik haji.
"Kedua hari raya tersebut bermuara pada nilai-nilai kepedulian, ketakwaan, dan kesalehan sosial berupa ketulusan memaafkan, pentingnya silaturahim, dan etos berbagi yang disimbolkan dengan zakat fitrah pada Idul Fitri dan daging kurban pada Idul Adha. Inilah yang dilakukan oleh Ahmad M Ali," katanya.
Dia mengutarakan bahwa, 15 sapi yang diberikan kepada masyarakat di Palu dan Sigi oleh Ahmad M Ali, yang disalurkan lewat Aristan, adalah bentuk kemanusiaan, sekaligus bentuk keimanan.
"Ini adalah bentuk upaya untuk mendekatkan diri pada sang pencipta," sebut Atha.
Ia mengutarakan, idul kurban dan idul fitri, keduanya berangkat dari panggilan iman dan berbuah kemanusiaan universal, terutama aktualisasi nilai-nilai hak asasi manusia, seperti diteladankan Nabi Muhammad saw dalam khutbah wadanya di saat wukuf di Arafah.
Haji, sebut dia, tidak hanya sebagai kewajiban dan rukun kelima dalam Rukun Islam, melainkan ia sebagai ibadah sosial.
Kerinduan kepada Allah dan nabi menjadi unsur utama dalam menjalankan ibadah ini, di sinilah mereka dikumpulkan dari berbagai ras, etnik, suku dan bangsa.
Di antara makna sosial haji yang menghubungkan antara manusia dan manusia lainnya sebagai makhluk sosial adalah antara lain penyadaran akan adanya kebhinekaan umat Islam.
Terkait hal itu bakal calon wali kota Palu, Aristan mengemukakan, penyerahan hewan qurban merupakan aktualisasi untuk membangun kebersamaan dan solidaritas sesama manusia.
"Nilai kemanusian ada dalam pelaksanaan qurban. Olehnya, lewat qurban diharapkan dapat membangun kebersamaan untuk sama-sama bangkit pascabencana," kata Aristan.
15 sapi yang didistribukan untuk Kota Palu meliputi, jamaah Masjid Darul Taqwa, warga huntara di Anoa, huntara Kelurahan Duyu, huntara Kelurahan Tipo, warga huntara di Lagarutu dan Talise, warga di kompleks Terminal Mamboro, Huntara Pacuan Kuda, Petobo, Pantoloan Ova dan Balaroa.
Kemudian, untuk Kabupaten Sigi, diserahkan kepada warga di Kecamatan Biromaru, Gumbasa, Dolo, Dolo Selatan dan Marawola.