Sigi (ANTARA) -  Sejumlah warga korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, meminta pemerintah provinsi , pemerintah kabupaten dan pihak rotary club Palu untuk melaksanakan layanan kesehatan di lokasi Huntara (hunian sementara), sebab selama ini mereka kesulitan berobat karena tidak ada sarana kesehatan seperti Puskesmas atau posyandu di lokasi.

"Kalau ada yang sakit harus turun berobat di Puskesmas Biromnaru atau ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Torabelo yang ada di Desa Sidera, Kabupaten Sigi," kata Ny Nila, seorang warga yang tinggal di Huntara di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin (19/8).

Ia mengatakan jarak ke Puskesmas dan rumah sakit cukup jauh dari lokasi Huntara.

Karena itu, mereka meminta agar layanan kesehatan bisa dilakukan rutin paling tidak sebulan sekali atau dua minggu sekali ada bakti sosial dari rotary club yang juga telah membantu menyediakan Huntara dan kios UKM di lokasi Huntara kampung rotary.

Hal senada juga disampaikan oleh Tommy, seorang warga yang tinggal di Huntara BUMN di lokasi yang sama. Ia juga mengatakan salah satu masalah yang dihadapi di lokasi Huntara yakni tidak tersedianya sarana/fasilitas kesehatan.

Padahal, kata dia, warga yang tinggal di Huntara di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru mencapai ribuan jiwa dan sangat membutuhkan adanya sarana kesehatan agar warga yang sakit segera mendapatkan perawatan medis.

Dia mengaku selama ini layanan kesehatan hanya dilakukan oleh rotary club sebulan sekali. "Kalau boleh minimal dua kali sebulan ada layanan kesehatan," katanya.

Presiden rotary club Palu, Syamsuddin Said mengatakan siap untuk mengadakan layanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan secara gratis kepada warga korban gempa bumi yang tinggal di Huntara.

"Kita akan koordinasikan tim tim kesehatan yang ada di rotary club Palu untuk membantu warga mendapatkan layanan kesehatan cuma-cuma," kata dia.

Memang hal yang dibutuhkan warga korban gempa selain kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, air bersih, juga pelayanan kesehatan. 

Baca juga: Korban tsunami butuh layanan kesehatan di pengungsian
 

Pewarta : Anas Masa
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024