Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengaku akan mengundang para tokoh Papua pekan depan ke Istana Kepresidenan sebagai tindak lanjut dari kasus pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Jawa Timur pada 16 Agustus 2019 yang berbuntut kerusuhan di Papua.
"Saya juga akan mengundang para tokoh dari Papua dan Papua Barat baik tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama ke Istana, bicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua," ujarnya kepada awak media saat konferensi pers di Istana Bogor, Kamis petang.
Menurutnya, undangan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, serta Menko Polhukam Wiranto kepada para tokoh di Papua.
Di samping itu, kondisi di tanah Papua kini menurutnya sudah berangsur normal. Pasalnya, ia mengaku terus mengikuti perkembangan kondisi di tanah Papua.
"Saya terus mengikuti perkembangan yang ada di tanah Papua, dan alhamdulillah situasi sudah berjalan normal kembali," tutur Jokowi.
Menurutnya, permintaan maaf atas rentetan kejadian itu sudah disampaikan sebagai wujud kebesaran hati pemerintah dan masyarakat Papua untuk saling memaafkan. Terlebih, ia mengaku sudah menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk menindak para oknum yang terlibat.
"Saya juga telah memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi, ras dan etnis yang rasis secara tegas," ucapnya, menegaskan.
Baca juga: Menkopolhukam Wiranto puji kesadaran masyarakat Manokwari
Baca juga: Syahrul: perlu agenda khusus tangani persoalan di Papua
Baca juga: Mahasiswa Papua serukan semangat persaudaraan
"Saya juga akan mengundang para tokoh dari Papua dan Papua Barat baik tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama ke Istana, bicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua," ujarnya kepada awak media saat konferensi pers di Istana Bogor, Kamis petang.
Menurutnya, undangan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, serta Menko Polhukam Wiranto kepada para tokoh di Papua.
Di samping itu, kondisi di tanah Papua kini menurutnya sudah berangsur normal. Pasalnya, ia mengaku terus mengikuti perkembangan kondisi di tanah Papua.
"Saya terus mengikuti perkembangan yang ada di tanah Papua, dan alhamdulillah situasi sudah berjalan normal kembali," tutur Jokowi.
Menurutnya, permintaan maaf atas rentetan kejadian itu sudah disampaikan sebagai wujud kebesaran hati pemerintah dan masyarakat Papua untuk saling memaafkan. Terlebih, ia mengaku sudah menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk menindak para oknum yang terlibat.
"Saya juga telah memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi, ras dan etnis yang rasis secara tegas," ucapnya, menegaskan.
Baca juga: Menkopolhukam Wiranto puji kesadaran masyarakat Manokwari
Baca juga: Syahrul: perlu agenda khusus tangani persoalan di Papua
Baca juga: Mahasiswa Papua serukan semangat persaudaraan