Palu, Sulteng (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan pelatihan kepada petugas tanggap bencana yang merupakan 10 perwakilan negara ASEAN untuk belajar langsung di lapangan tentang penanggulangan bencana di lokasi gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sulawesi Tengah.
"Ini merupakan kegiatan yang ke-enam kalinya diselenggarakan bersama PMI untuk sama-sama belajar berbagi pengetahuan dan pengalaman, mengembangkan kapasitas para anggota yang tergabung dalam negara ASEAN terutama kaitannya tentang penanganan PMI dalam penanggulangan bencana khususnya yang terjadi di Palu, Sulteng," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan telepon dari Palu, Minggu.
Kegiatan ini digagas oleh ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) bekerja sama dengan PMI, Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Baca juga: JK: PMI menolong tanpa membeda-bedakan
Baca juga: PMI dirikan klinik lapangan pemulihan pascagempa Sulteng
Menurutnya, sebelumnya hal serupa juga pernah dilakukan pada tahun lalu dengan lokasi kegiatannya dilakukan di Jawa Tengah dan Aceh. Kegiatan ini diprakarsai oleh AHA Centre Jakarta dengan tujuan untuk mengembangkan kapasitas para anggotanya melalui pembelajaran langsung di lapangan.
Sementara itu, Kepala Sub-Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S Carman menambahkan kegiatan ini selain Indonesia, juga diikuti negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Vietnam, Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Selama sepekan mulai 1-7 September para peserta melakukan pembelajaran lapangan dengan mengunjungi beberapa lokasi yang terdampak kejadian gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
"Selain itu para peserta juga melakukan kunjungan di Sekolah Dasar (SD) 02 Biromaru yang telah dibangun permanen oleh PMI serta mengunjungi camp pengungsian di Jono Oge," tambahnya.
Baca juga: PMI maksimalkan pelayanan di lokasi bencana Sulteng
Baca juga: PMI Jateng bantu Rp1 miliar bangun madrasah korban bencana di Sigi
"Ini merupakan kegiatan yang ke-enam kalinya diselenggarakan bersama PMI untuk sama-sama belajar berbagi pengetahuan dan pengalaman, mengembangkan kapasitas para anggota yang tergabung dalam negara ASEAN terutama kaitannya tentang penanganan PMI dalam penanggulangan bencana khususnya yang terjadi di Palu, Sulteng," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan telepon dari Palu, Minggu.
Kegiatan ini digagas oleh ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) bekerja sama dengan PMI, Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Baca juga: JK: PMI menolong tanpa membeda-bedakan
Baca juga: PMI dirikan klinik lapangan pemulihan pascagempa Sulteng
Menurutnya, sebelumnya hal serupa juga pernah dilakukan pada tahun lalu dengan lokasi kegiatannya dilakukan di Jawa Tengah dan Aceh. Kegiatan ini diprakarsai oleh AHA Centre Jakarta dengan tujuan untuk mengembangkan kapasitas para anggotanya melalui pembelajaran langsung di lapangan.
Sementara itu, Kepala Sub-Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S Carman menambahkan kegiatan ini selain Indonesia, juga diikuti negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Vietnam, Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Selama sepekan mulai 1-7 September para peserta melakukan pembelajaran lapangan dengan mengunjungi beberapa lokasi yang terdampak kejadian gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
"Selain itu para peserta juga melakukan kunjungan di Sekolah Dasar (SD) 02 Biromaru yang telah dibangun permanen oleh PMI serta mengunjungi camp pengungsian di Jono Oge," tambahnya.
Baca juga: PMI maksimalkan pelayanan di lokasi bencana Sulteng
Baca juga: PMI Jateng bantu Rp1 miliar bangun madrasah korban bencana di Sigi