Analis: Hasil TPF TNI-AD Harus Diapresiasi

Jumat, 5 April 2013 7:12 WIB

Jakarta (antarasulteng.com) - Analis dari Democracy-Integrity and Peace (DIP) Centre Stepi Anriani mengemukakan hasil temuan Tim Pencari Fakta TNI-AD yang mengungkapkan pelaku penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta adalah anggota Grup 2 Kopassus Kartasura harus mendapat apresiasi positif

"Tim Pencari Fakta (TPF) TNI-AD telah bekerja profesional, dimana dalam tempo singkat membuka siapa pelaku penyerangan LP Cebongan, dan tidak menutupi pelaku yang notabene adalah anggotanya," katanya di Jakarta, Jumat.

DIP Centre adalah lembaga penelitian dan kajian yang fokus pada masalah pencerahan dalam keamanan nasional.

Ketika memberikan ulasan mengenai hasil temuan TPF TNI-AD itu, ia mengatakan bahwa mengakui kesalahan seseorang bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk suatu institusi.

Ia melihat bukan hal yang mudah suatu institusi menyelidiki anggotanya sendiri, sehingga apa yang dilakukan TNI itu adalah sesuatu yang patut diacungi jempol.

"Ke depan kita harus mengawal terus apa yang dilakukan polisi militer sebagai tindak lanjut proses penegakan hukum," kata Stepi Anriani yang juga pemerhati masalah intelijen lulusan S2 Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Kekhususan Kajian Stratejik Intelijen, Univeritas Indonesia (UI) itu.

Jika ditelusuri lebih jauh, kata dia, kasus tersebut disebutnya "sebagian riak di permukaan", yang jika digali lebih dalam ada akar masalah, yakni struktur sosial dalam militer.

"Sehingga militer yang sedang terus berbenah harus mendapat dorongan dari pihak di luar dirinya juga," kata alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) yang banyak meneliti masalah Papua itu.

Dukungan tersebut, kata dia, mesti diberikan baik dari aspek mental maupun dukungan secara sistemik agar semakin profesional.

Perwujudannya, kata dia, seperti bagaimana para prajurit TNI di bawah bisa ditingkatkan kesejahteraan dan wawasannya.

Begitu juga, katanya, untuk unsur kepolisian agar tidak ada yang menyambi pekerjaan, misalnya demi masalah perut sehingga berujung kepada kelengahan.

Oleh karena itu, kata dia, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta harus memberikan dukungan terus terhadap TNI dan Polri karena merekalah yang sejatinya melindungi seluruh warga.

"Jadi, saat ini mereka membutuhkan `support`, dan bukan kritik-kritik yang justru dapat memicu perpecahan," kata Stepi Anriani.

Dalam keterangan kepada pers pada Rabu (4/4), Ketua Tim Investigasi dari Mabes TNI-AD Brigjen TNI Unggul K. Yudhoyono mengatakan pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, yang menyebabkan empat tahanan tewas adalah anggota Grup 2 Kopassus Kartasura pada 23 Maret 2013.

Ia mengatakan, penyerangan itu berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso, yang juga anggota TNI-AD pada 19 Maret dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret oleh kelompok preman di Yogyakarta.

"Tindakan tersebut dilandasi kejujuran serta tanggung jawab serta kesatria, serangan LP Cebongan, Sleman pada 23 Maret 2013 pukul 00.15 WIB diakui dilakukan oleh oknum anggota TNI AD, dalam hal ini grup II Kopassus Kartasura yang mengakibatkan terbunuhnya empat tahanan," kata Unggul K. Yudhoyono.(skd)

Pewarta : Andi Jauhary
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Evakuasi Jenazah Anggota MIT Poso Terkendala Cuaca

12 July 2021 19:41 Wib, 2021

Peringatan HUT ke-69 Kopassus tanpa adanya parade militer

16 April 2021 19:50 Wib, 2021

Herindra, prajurit "Baret Merah" yang menjabat Wamenhan

23 December 2020 13:09 Wib, 2020

HUT Ke-75, Danjen Kopassus minta semua komponen harus bersinergi

05 October 2020 14:17 Wib, 2020

Danjen Kopassus ingatkan purnawirawan TNI agar bijak gunakan baret merah

05 October 2020 14:13 Wib, 2020
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap

Ekonomi Dan Keuangan - 20 jam lalu

Bus terguling ke jurang di Peru, 23 orang tewas

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:42 Wib

Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza

Lintas Jagad - 20 jam lalu