Palu (ANTARA) - Aktivitas di halaman Gereja Ue Onti, Desa Sungku, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi pada Sabtu, akhir pekan itu tampak berbeda dari biasanya.

Sejak pagi, berbagai kelompok berdatangan ke area gereja ini. Tidak jauh dari area gereja tersebut, seorang koordinator memberikan penjelasan. Kerumunan warga pun bubar saat terdengar suara sirine.  

Untuk beberapa saat, terjadi sedikit kekacauan, ada seorang ibu yang mencari anaknya, ada warga yang mencari pertolongan karena terluka, dan ada seorang koordinator yang berusaha mengabarkan kondisi terkini di lapangan dan mencari bantuan dengan berkoordinasi pemerintah kecamatan. 

Berangsur-angsur kerumunan warga ini mulai terkoordinir, beberapa warga mencoba menenangkan ibu yang panik mencari anaknya, tampak tim medis mulai datang dan memberikan pertolongan.

Gambaran kejadian di atas adalah cuplikan kegiatan simulasi bencana banjir dan longsor yang dilakukan di Desa Sungku, Kecamatan Kulawi pada hari Sabtu (26/10). Kegiatan simulasi ini adalah puncak dari rangkaian kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang difasilitasi oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU). 

Baca juga: YEU bangun 50 unit hunian inklusif untuk korban gempa
Baca juga: YEU hibahkan alat kesehatan untuk dua Puskesmas di daerah bencana Pasigala

Simulasi ini diikuti oleh kurang lebih 200 orang warga desa Sungku dan Toro, pemerintah desa, perwakilan Kecamatan Kulawi, PMI, dan BPBD Kabupaten Sigi.

Simulasi ini digelar untuk melatih masyarakat supaya memiliki sikap waspada dalam menghadapi ancaman bencana alam dan untuk melihat alur koordinasi yang ada di masyarakat, Puskesmas, dan kecamatan bila ada bencana. Juga melatih masyarakat dan instansi terkait dalam upaya penanganan bencana untuk menyepakati pedoman-pedoman dalam operasi gawat darurat. 

Saat bencana datang, semua aktivitas akan dilakukan dalam situasi darurat dan kondisi kacau balau, maka perencanaan, alur koordinasi, dan evakuasi perlu untuk disepakati bersama dan disimulasikan untuk menguji apakah perencanaan yang telah dibuat sudah cukup baik atau belum.

Dalam rencana evakuasi yang disusun oleh warga Desa Sungku, pihak yang terlibat langsung jika ada bencana banjir dan tanah longsor adalah warga, tim formatur siaga bencana desa, dan puskesmas. 

Rekomendasi dari tim pengamat yang terdiri dari LSM, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi adalah perlunya peningkatan koordinasi dan manajemen data di tingkat desa, sehingga penanganan gawat darurat bencana dapat dilakukan dengan lebih baik. (Geny Jati – YAKKUM Emergency Unit)
  Suasana simulasi bencana banjir dan longsor yang dilakukan di Desa Sungku, Kecamatan Kulawi pada hari Sabtu (26/10), oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU). (ANTARA/HO-YAKKUM Emergency Unit (YEU). )

Pewarta : --
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024