Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Muhammdiyah sebagai organisasi keumatan, melalui berbagai amal usahanya, berkomitmen terus berkiprah mencerdaskan dan memajukan bangsa.
"Kita berharap bahwa setelah perjalanan 107 tahun ini Muhammadiyah akan tetap bersinar menyinari zaman dan semesta membawa suara mencerdaskan kehidupan umat bangsa dan kemanusiaan universal," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Milad 107 Muhammadiyah yang mengusung tema "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Senin malam.
Menurut dia, sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa Indonesia, Muhammadiyah telah berkiprah melalui ribuan sekolah, 20.000 TK Bistanul Atfal, 166 perguruan tinggi Muhammadiyah, serta amal usaha lainnya di berbagai bidang.
Ia mengemukakan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mempertajam akal pikiran dan akal budi manusia.
Akan tetapi, kata dia, juga mencakup kebudayaan dan lingkungan serta sistem, di mana manusia hidup sehingga semuanya berkecerdasan.
Ia mengatakan Muhammadiyah melalui Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Dahlan serta generasi awal Muhammadiyah 107 tahun yang lalu telah menorehkan tinta sejarah perjalanan keumatan dan kebangsaan, di antaranya mencerdaskan bangsa.
"Mencerdaskan kehidupan bangsa bagi Muhammadiyah dan generasi awal pergerakan ini memiliki fondasi pada nilai-nilai Islam, yakni pada tradisi 'iqra' (membaca) sebagai wahyu dan risalah pertama yang dibawa Nabi Muhammad SAW," kata dia.
Muhammadiyah, kata Haedar, ingin terus menciptakan masyarakat sebagai umat terbaik, umat tengahan, umat yang moderat.
Hal itu, menurut dia, menyesuaikan dengan cita-cita Kiai Dahlan yang menjadi perintis dan membawa Islam untuk menggapai perubahan, serta mengontekstualisasikan dengan perubahan zaman.
Dalam acara Milad Muhammdiyah yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi itu, juga berlangsung peluncuran Motif Batik dan Lagu Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Baca juga: Nadiem: Muhammadiyah mampu menampilkan ajaran Islam dinamis
Baca juga: Muhammadiyah: Kurangi pembicaraan radikalisme
"Kita berharap bahwa setelah perjalanan 107 tahun ini Muhammadiyah akan tetap bersinar menyinari zaman dan semesta membawa suara mencerdaskan kehidupan umat bangsa dan kemanusiaan universal," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Milad 107 Muhammadiyah yang mengusung tema "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Senin malam.
Menurut dia, sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa Indonesia, Muhammadiyah telah berkiprah melalui ribuan sekolah, 20.000 TK Bistanul Atfal, 166 perguruan tinggi Muhammadiyah, serta amal usaha lainnya di berbagai bidang.
Ia mengemukakan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mempertajam akal pikiran dan akal budi manusia.
Akan tetapi, kata dia, juga mencakup kebudayaan dan lingkungan serta sistem, di mana manusia hidup sehingga semuanya berkecerdasan.
Ia mengatakan Muhammadiyah melalui Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Dahlan serta generasi awal Muhammadiyah 107 tahun yang lalu telah menorehkan tinta sejarah perjalanan keumatan dan kebangsaan, di antaranya mencerdaskan bangsa.
"Mencerdaskan kehidupan bangsa bagi Muhammadiyah dan generasi awal pergerakan ini memiliki fondasi pada nilai-nilai Islam, yakni pada tradisi 'iqra' (membaca) sebagai wahyu dan risalah pertama yang dibawa Nabi Muhammad SAW," kata dia.
Muhammadiyah, kata Haedar, ingin terus menciptakan masyarakat sebagai umat terbaik, umat tengahan, umat yang moderat.
Hal itu, menurut dia, menyesuaikan dengan cita-cita Kiai Dahlan yang menjadi perintis dan membawa Islam untuk menggapai perubahan, serta mengontekstualisasikan dengan perubahan zaman.
Dalam acara Milad Muhammdiyah yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi itu, juga berlangsung peluncuran Motif Batik dan Lagu Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Baca juga: Nadiem: Muhammadiyah mampu menampilkan ajaran Islam dinamis
Baca juga: Muhammadiyah: Kurangi pembicaraan radikalisme