Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan telah terjadi dua lompatan besar di sektor energi dalam sepekan terakhir yaitu pengoperasian kilang petrokomia Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan peluncuran penggunaan biodiesel 30 (B30).
"Alhamdulillah, hari ini sudah dua rencana besar Presiden Jokowi terealisasi. Lompatan ini tidak terlepas dari hasil kerja nyata Kementerian BUMN dalam mengurangi impor sektor migas sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan (CAD) sesuai dengan arahan Presiden," kata Erick Thohir, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pertama, proses restrukturisasi keuangan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dipercepat yang semula tahun 2020 sudah dapat diselesaikan akhir 2019 sehingga TPPI bisa beroperasi maksimal dalam tiga tahun ke depan.
"Selama ini, sejak 2012 TPPI dinyatakan default pengoperasian belum berjalan baik, saat ini restrukturisasi keuangan sudah berjalan baik, sehingga TPPI sebagai perusahaan bisa berjalan sehat," ujarnya.
Progres TPPI berjalan dengan baik sebagai hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM.
Lompatan kedua, implementasi B30. Pertamina resmi meluncurkan B30 yang mampu mengurangi impor migas dengan memaksimalkan penggunaan Fati Acid Methyl Ester (FAME) yang dicampur ke dalam solar.
"B30 juga bisa berjalan, hari ini resmi diluncurkan. Kita juga bisa percepat penggunaan B30 sehingga ketergantungan kita terhadap impor berkurang, negara punya kompetitif dan lebih efisien. Ini juga bagian dari agenda besar yang sudah dicanangkan Presiden," tegas Erick.
Dalam penyaluran B30 ini, Pertamina telah bekerja sama dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN).
Pertamina telah menyiapkan 28 titik penerimaan FAME untuk B30, di antaranya Medan, Dumai, Siak, Teluk Kabung, Plaju, Panjang, Tanjung Gerem, Bandung Group, Tanjung Uban, Jakarta Group.
Selanjutnya, Cikampek, Balongan, Tasikmalaya Group, Cilacap Group, Semarang Group, Tanjung Wangi, Surabaya, Tuban, Boyolali, Rewulu, Bitung, Balikpapan Group, Kasim, Kotabaru Group, Makassar, Manggis, Kupang, dan STS Pontianak.
Baca juga: Menteri BUMN bahas soal TPPI di Kemenko Perekonomian
"Alhamdulillah, hari ini sudah dua rencana besar Presiden Jokowi terealisasi. Lompatan ini tidak terlepas dari hasil kerja nyata Kementerian BUMN dalam mengurangi impor sektor migas sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan (CAD) sesuai dengan arahan Presiden," kata Erick Thohir, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pertama, proses restrukturisasi keuangan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dipercepat yang semula tahun 2020 sudah dapat diselesaikan akhir 2019 sehingga TPPI bisa beroperasi maksimal dalam tiga tahun ke depan.
"Selama ini, sejak 2012 TPPI dinyatakan default pengoperasian belum berjalan baik, saat ini restrukturisasi keuangan sudah berjalan baik, sehingga TPPI sebagai perusahaan bisa berjalan sehat," ujarnya.
Progres TPPI berjalan dengan baik sebagai hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM.
Lompatan kedua, implementasi B30. Pertamina resmi meluncurkan B30 yang mampu mengurangi impor migas dengan memaksimalkan penggunaan Fati Acid Methyl Ester (FAME) yang dicampur ke dalam solar.
"B30 juga bisa berjalan, hari ini resmi diluncurkan. Kita juga bisa percepat penggunaan B30 sehingga ketergantungan kita terhadap impor berkurang, negara punya kompetitif dan lebih efisien. Ini juga bagian dari agenda besar yang sudah dicanangkan Presiden," tegas Erick.
Dalam penyaluran B30 ini, Pertamina telah bekerja sama dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN).
Pertamina telah menyiapkan 28 titik penerimaan FAME untuk B30, di antaranya Medan, Dumai, Siak, Teluk Kabung, Plaju, Panjang, Tanjung Gerem, Bandung Group, Tanjung Uban, Jakarta Group.
Selanjutnya, Cikampek, Balongan, Tasikmalaya Group, Cilacap Group, Semarang Group, Tanjung Wangi, Surabaya, Tuban, Boyolali, Rewulu, Bitung, Balikpapan Group, Kasim, Kotabaru Group, Makassar, Manggis, Kupang, dan STS Pontianak.
Baca juga: Menteri BUMN bahas soal TPPI di Kemenko Perekonomian