Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, mendapat bantuan 100 hunian bertumbuh dari Yayasan Idep Selaras Bali dan Yayasan Panorama Alam Lestari Kabupaten Poso.
Penyerahan bantuan hunian dari kedua lembaga yang bermitra dalam mendampingi pemulihan 100 keluarga penyintas bencana di Jono Oge itu dilakukan dalam seremoni yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate dan Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta pada Senin.
"Hunian bertumbuh merupakan bentuk modifikasi dari hunian sementara yang dibangun di atas lahan milik masing-masing penyintas," kata Direktur Yayasan Idep Selaras Alam Bali Mohammad Awal di Desa Jono Oge.
Ia menjelaskan, pemberian bantuan bagi penyintas bencana di Jono Oge dilakukan dengan skema mandiri dan partisipatif. Dalam hal ini, penyintas sejak awal terlibat langsung dalam proses pembangunan rumah.
"Setiap unit rumah atau hunian bersambung model tampilannya berbeda, karena hal itu sesuai dengan keinginan penyintas. Jadi, tidak sama antara unit yang satu dengan unit lainnya," ujarnya.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate meninjau hunian bertumbuh untuk penyintas bencana di Desa Jono Oge pada Senin (20/1/2020). (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Menurut Mohammad, saat ini 80 persen dari 100 hunian bertumbuh untuk penyintas bencana Jono Oge sudah siap dihuni dan 20 sisanya dalam tahap penyelesaian.
Hunian bertumbuh yang dibangun dengan ukuran panjang tiga meter dan lebar enam meter itu memiliki satu ruang tamu dan satu kamar tidur. Bagian belakang rumah belum dipasangi dinding.
"Jadi, masyarakat atau penyintas penerima stimulan nantinya langsung bisa menyambung hunian tersebut ke belakang sesuai kebutuhan," kata Direktur Yayasan Panorama Alam Lestari Kabupaten Poso Yopy Hary.
Dengan desain semacam itu, ia mengatakan, keluarga penyintas dapat menambah bangunan rumah secara mandiri hunian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
"Nah ini sudah kami komunikasikan dengan pemerintah dan mendapat dukungan pemerintah, bahkan tidak bertabrakan dengan stimulan ," katanya.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta mengatakan bahwa pembangunan hunian bertumbuh tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana gempa dan likuefaksi.
"Pemerintah Kabupaten Sigi sangat bersyukur karena warga pengungsi di Desa Jono Oge akan segera menempati hunian bertumbuh yang telah dibangun, kita berharap hunian ini benar-benar difungsikan, dirawat, dan digunakan dengan baik," katanya.
Penyerahan bantuan hunian dari kedua lembaga yang bermitra dalam mendampingi pemulihan 100 keluarga penyintas bencana di Jono Oge itu dilakukan dalam seremoni yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate dan Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta pada Senin.
"Hunian bertumbuh merupakan bentuk modifikasi dari hunian sementara yang dibangun di atas lahan milik masing-masing penyintas," kata Direktur Yayasan Idep Selaras Alam Bali Mohammad Awal di Desa Jono Oge.
Ia menjelaskan, pemberian bantuan bagi penyintas bencana di Jono Oge dilakukan dengan skema mandiri dan partisipatif. Dalam hal ini, penyintas sejak awal terlibat langsung dalam proses pembangunan rumah.
"Setiap unit rumah atau hunian bersambung model tampilannya berbeda, karena hal itu sesuai dengan keinginan penyintas. Jadi, tidak sama antara unit yang satu dengan unit lainnya," ujarnya.
Menurut Mohammad, saat ini 80 persen dari 100 hunian bertumbuh untuk penyintas bencana Jono Oge sudah siap dihuni dan 20 sisanya dalam tahap penyelesaian.
Hunian bertumbuh yang dibangun dengan ukuran panjang tiga meter dan lebar enam meter itu memiliki satu ruang tamu dan satu kamar tidur. Bagian belakang rumah belum dipasangi dinding.
"Jadi, masyarakat atau penyintas penerima stimulan nantinya langsung bisa menyambung hunian tersebut ke belakang sesuai kebutuhan," kata Direktur Yayasan Panorama Alam Lestari Kabupaten Poso Yopy Hary.
Dengan desain semacam itu, ia mengatakan, keluarga penyintas dapat menambah bangunan rumah secara mandiri hunian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
"Nah ini sudah kami komunikasikan dengan pemerintah dan mendapat dukungan pemerintah, bahkan tidak bertabrakan dengan stimulan ," katanya.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta mengatakan bahwa pembangunan hunian bertumbuh tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana gempa dan likuefaksi.
"Pemerintah Kabupaten Sigi sangat bersyukur karena warga pengungsi di Desa Jono Oge akan segera menempati hunian bertumbuh yang telah dibangun, kita berharap hunian ini benar-benar difungsikan, dirawat, dan digunakan dengan baik," katanya.