Parigi Moutong surplus daging merah

id Daging merah, nelson metubun, ketahanan pangan, parimo

Parigi Moutong  surplus daging merah

Ikustrasi- seorang pedagang sedang mengiris daging sapi. ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Parigi (ANTARA) -
Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengalami surplus daging merah yang bersumber dari sapi, kerbau, kambing, dan babi hingga mencapai 275,26 ton.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Minggu, mengatakan produksi daging merah di daerah itu cukup melimpah, bahkan selalu mengalami surplus setiap tahun.

Dia menjelaskan, berdasarkan data Neraca Bahan Makanan ketersediaan (NBM ketersediaan) produksi daging merah Parigi Moutong sebanyak 900 ton tahun 2019 yang terdiri dari 28,41 persen daging sapi, 0,03 persen daging Kerbau, 26,03 persen daging Kambing dan 45,53 persen daging Babi.

Nelson mengatakan jumlah keempat jenis ternak tersebut cukup banyak dikembangkan peternak di kabupaten tersebut karena didukung dengan ketersediaan lahan penggembalaan dan stok pakan yang memadai.

Dari menjelaskan, total produksi tersebut, setelah dikeluarkan besaran yang tercecer maka diperoleh jumlah ketersediaan komoditas daging merah sebesar 854,62 ton, dengan jumlah penduduk sebesar 482.794 serta konsumsi perkapita per tahun 0.0012 ton.

"Maka penduduk Parigi Moutong membutuhkan konsumsi daging merah sebesar 579,35 ton," sebut Nelson.

Dia mengemukakan, dengan ketersediaan produksi 854,62 ton, mengindikasikan bahwa Kabupaten Parigi Moutong mengalami kelebihan daging merah sebesar 275,26 ton.

"Surplus daging merah sebanyak ini diasumsikan bahwa kelebihan yang ada dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk sebesar 229.383 jiwa dalam setahun" ucapnya.

Nelson mengatakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, terus menjaga stabilitas pangan khususnya daging merah.

"Bahan pangan kita selalu terpenuhi setiap tahun, baik itu sektor tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternakan," ujar Nelson.

Selain sektor peternakan, kabupaten itu juga memiliki komoditas utama penyangga ketahanan pangan pada sektor pertanian yakni padi. 

Dia mengatakan Parigi Moutong bertekad ingin menjadi daerah penyuplai bahan pangan bagi ibu kota negara di Kalimantan Timur nanti, guna menjaga ketersediaan ketahanan pangan nasional.

Pada 2019, kabupaten tersebut mengalami surplus beras sebesar 165.821 ton atau 74,43 persen per tahun. 

Atas kelebihan produksi tersebut, diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk sebesar 1.405.266 jiwa dalam setahun.

"Tahun lalu produksi beras sebanyak 235.933 ton dari target luas tanam 64.590 hektare," demikian Nelson.