Pendidikan dapat perhatian khusus di Sigi

id sigi,bupati

Pendidikan dapat perhatian khusus di Sigi

Bupati Sigi, Moh Irwan Lapata. (foto Anas Masa/Antara)

Sigi, Sulteng, 7/2 (Antaranews Sulteng) - Pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah infranstruktur yang mendapat perhatian khusus pemerintah daerah dan pusat setelah kejadian bencana gempa bumi di Kabupaten Sigi.

Sigi, kata Bupati Mohammad Irwan Lapata, Kamis, salah satu daerah di Sulteng yang terdampak gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018.

Kabupaten Sigi pun merupakan wilayah yang terparah diterjang gempa bumi dahsyat selain banyak korban jiwa meninggal dan hilang, juga berbagai sarana dan infranstrutur banyak mengalamai kerusakan berat sehingga mendapat perhatian pemerintah pusat dan daerah.

Bahkan, kata dia bukan hanya pemerintah tetapi juga berbagai pihak, termasuk dari berbagai negara di dunia, ikut prihatin dan memberikan berbagai jenis bantuan guna meringankan beban dan penderitaan masyarakat.

Salah satu infranstruktur yang banyak mengalami kerusakan adalah bidang pendidikan. Banyak sekolah yang rusak parah dan menyebabkan siswa-siswa terpaksa harus belajar di tenda-tenda darurat.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi melaporkan ada sekitar 114 unit sekolah dari tingkat Paud, YK sampai SMA/SMK tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Sigi rusak berat akibat?keganasan gempa bumi yang? telah memporak-porandakan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sigi maupun kabupaten lainnya di Sulteng, termasuk Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng? dan Donggala yang tidak hanya diguncang gempa, tetapi diikuti terjadinya tsunami di pesisir pantai.

Masa rekonstruksi, Pemkab Sigi memberikan perhatian serius untuk bidang pendidikan dan juga kesehatan untuk memperbaiki dan membangun kembali bangunan yang rusak akibat gempa bumi maupun bencana alam banjir.

Kabupaten Sigi,kata Bupati Irwan pascagempa, juga diterjang banjir bandang dua kali yakni di Desa Bangga dan Desa Salua yang mengakibatkan banyak rumah warga rusak dan hanyut.

Termasuk pula sebuah sekolah di Desa Salua rusak dan harus diperbaiki kembali untuk kegiatan belajar-mengajar.

Karena itu, pemerintah dibantu sejumlah pihak terkait, termasuk para relawan/LSM peduli bencana alam berupaya membangun sekolah darurat agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan meski harus diakui kurang memadai.

Apalagi, kata Bupati Irwan, tinggal beberapa bulan lagi, siswa SMA dan SMP akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019.

Bupati berharap semua siswa di Kabupaten Sigi bisa ikut ujian tersebut.