Gubernur Sulteng lepas tim safari Ramadhan

id Gubernur,Safari Ramadhan

Gubernur Sulteng lepas tim safari Ramadhan

Gubernur Sulteng saat melepas tim safari Ramadhan provinsi di kediaman gubernur, Selasa malam. Pelepasan tim dai ini juga dirangkai dengan buka puasa bersama gubernur. (HumasProv)

Karena tak ada jaminan kita bisa bertemu kembali bulan Ramadhan di tahun depan
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola melepas tim safari Ramadhan provinsi, di Kediaman Gubernur, Selasa malam.

Pelepasan tim safari tersebut dirangkai dengan buka puasa bersama dihadiri para unsur pimpinan forum daerah. 

Tim safari Ramadhan kali ini dibagi dalam dua tim, yakni tim I dipimpin langsung Gubernur Longki dan Tim II dipimpin Sekdaprov Sulteng.

Tim I meliputi Wilayah Tolitoli, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Donggala, Sigi, dan Kota Palu.

Sedangkan Tim II meliputi wilayah Kabupate Buol, Poso, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Donggala, Sigi, dan Kota Palu.

Gubernur Longki mengatakan, safari Ramadhan ini rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka mempererat silaturahim antara pemerintah daerah sebagai umarah, ulama dan umat Islam.

Gubernur berharap kepada para dai yang tergabung dalam tim safari Ramadhan itu, kiranya mampu menyiarkan ajaran Islam yang utuh dengan memadukan dan menerjemahkan capaian pembangunan melalui bahasa-bahasa agama.

Peran dai diharapkan dapat merangkul dan meningkatkan partisipasi umat Islam dalam membangun daerah khususnya dalam mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi Sulawesi Tengah pascabencana gempa bumi disusul tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018. 

Dengan begitu kata Gubernur, semoga keberkahan bulan Ramadhan dapat meningkatkan silaturahim antara semua pihak dalam rangka mengakselerasi laju pembangunan daerah bangsa dan negara.

Lebih jauh lagi, Gubernur menitip pesan kepada para dai berkaitan dengan pelaksanaan pilpres dan pileg, kiranya dapat memberikan syiar dan ketenangan serta iklim yang kondusif di tengah masyarakat.

"Kita masih menunggu keputusan terakhir dari KPU," kata Longki.

Gubernur berharap masyarakat tidak terpancing untuk tidak saling menyalahkan, saling mendiskreditkan, dan tidak saling menjatuhkan. 

"Yakinlah apapun yang terjadi kita sebagai warga negara dan khususnya umat Islam harus dapat menerima apa yang ditetapkan oleh KPU pada tanggal 22 Mei yang akan datang," pesan Gubernur Longki.

Gubernur mengatakan tidak terasa umat Islam kembali memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang istimewa dibanding bulan-bulan lainnya. Karena itu kata Longki, sungguh merugikan dan menyesal orang-orang yang telah dipertemukan bulan Ramadhan tetapi tidak kunjung memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas amal ibadahnya.

"Karena tak ada jaminan kita bisa bertemu kembali bulan Ramadhan di tahun depan," katanya.***/humasprov