Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Penyintas bencana gempa di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menggelar lomba karapan sapi bertajuk "sapi gerobak", sebagai salah satu upaya pemulihan trauma setelah peristiwa bencana gempabumi dan likuefaksi melanda wilayah tersebut.
"Lomba ini diikuti peserta yang berasal dari beberapa desa di Kabupaten Sigi, selain itu juga ada dari beberapa kelurahan di Kota Palu," ucap Armin Djaru saat membacakan laporan panitia pelaksana lomba sapi gerobak, di Desa Mpanau, Sabtu.
Berdasarkan data panitia pelaksana, terdapat 80 pasang sapi yang akan bertanding selama kurang lebih tiga hari ke depan terhitung mulai Sabtu.
Lomba sapi gerobak dibagi dalam dua kategori, yakni kategori pemula dan bergengsi. Terdapat empat kelas setiap kategori. Setiap juara kelas mendapat bonus senilai Rp2 Juta.
"Total bonus yang disiapkan pada lomba sapi gerobak Rp19 Juta rupiah untuk setiap kelas Rp2 Juta," kata Armin Djaru.
Armin Djaru mengatakan bahwa bonus tersebut disediakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat Lamakarate.
Selain itu, Pemkab Sigi melalui Bupati Mohammad Irwan Lapatta turut serta memberikan bantuan untuk pelaksanaan dan suksesnya lomba sapi gerobak tersebut.
Kegiatan itu dibuka oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta.
"Kegiatan ini sebagai bentuk trauma healing setelah kita terdampak bencana 28 September 2018 lalu, di dalamnya juga mengandung nilai-nilai hiburan," sebut Irwan Lapatta saat menyampaikan sambutan.
Dia mengemukakan, selain sebagai pemulihan trauma, lomba sapi gerobak juga sebagai ajang penguatan silaturahim antarmasyarakat dan pemerintah.
"Apalagi ini di momen pilkada, saya harap kita tetap menjaga kesolidan, kebersamaan dan silaturahim kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban," sebutnya.
Pantauan ANTARA di lokasi kegiatan, penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Sigi dari berbagai desa, termasuk penyintas bencana gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo Kota Palu turut serta menyaksikan lomba tersebut yang dimulai pada pukul 16.00 WITA.
Lomba karapan sapi bertajuk "sapi gerobak" dilaksanakan oleh penyintas bencana gempa di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulteng sebagai bentuk pemulihan trauma, berlangsung di Desa Mpanau, Sabtu 7/3. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Lomba ini diikuti peserta yang berasal dari beberapa desa di Kabupaten Sigi, selain itu juga ada dari beberapa kelurahan di Kota Palu," ucap Armin Djaru saat membacakan laporan panitia pelaksana lomba sapi gerobak, di Desa Mpanau, Sabtu.
Berdasarkan data panitia pelaksana, terdapat 80 pasang sapi yang akan bertanding selama kurang lebih tiga hari ke depan terhitung mulai Sabtu.
Lomba sapi gerobak dibagi dalam dua kategori, yakni kategori pemula dan bergengsi. Terdapat empat kelas setiap kategori. Setiap juara kelas mendapat bonus senilai Rp2 Juta.
"Total bonus yang disiapkan pada lomba sapi gerobak Rp19 Juta rupiah untuk setiap kelas Rp2 Juta," kata Armin Djaru.
Armin Djaru mengatakan bahwa bonus tersebut disediakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat Lamakarate.
Selain itu, Pemkab Sigi melalui Bupati Mohammad Irwan Lapatta turut serta memberikan bantuan untuk pelaksanaan dan suksesnya lomba sapi gerobak tersebut.
Kegiatan itu dibuka oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta.
"Kegiatan ini sebagai bentuk trauma healing setelah kita terdampak bencana 28 September 2018 lalu, di dalamnya juga mengandung nilai-nilai hiburan," sebut Irwan Lapatta saat menyampaikan sambutan.
Dia mengemukakan, selain sebagai pemulihan trauma, lomba sapi gerobak juga sebagai ajang penguatan silaturahim antarmasyarakat dan pemerintah.
"Apalagi ini di momen pilkada, saya harap kita tetap menjaga kesolidan, kebersamaan dan silaturahim kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban," sebutnya.
Pantauan ANTARA di lokasi kegiatan, penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Sigi dari berbagai desa, termasuk penyintas bencana gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo Kota Palu turut serta menyaksikan lomba tersebut yang dimulai pada pukul 16.00 WITA.