Jakarta (ANTARA) - Ekspresi kerinduan terhadap kampung halaman dituangkan oleh perancang Ria Miranda dalam koleksi terbaru "Nagari" yang diluncurkan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Secara kebetulan, tema ini betul-betul mengena di hati Ria Miranda karena tahun ini pemerintah secara resmi melarang masyarakat untuk mudik demi menekan penyebaran virus corona.
"Ini ternyata sangat relate sama keadaan sekarang, sudah enggak boleh pulang kampung. Ini ekspresi (rindu) yang terlukiskan di koleksi Nagari," kata Ria Miranda dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Selasa.
"Nagari" artinya "negeri" dalam bahasa Minang, sebuah bentuk kerinduan Ria akan kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.
Meski sedang dilanda virus corona, perencanaan koleksi Nagari telah matang sejak berbulan-bulan lalu sehingga kuantitas yang disiapkan lebih banyak.
Hampir semuanya berjalan sesuai rencana, meski ada perubahan yang tak terelakkan.
Awalnya Ria berniat untuk mengadakan pemotretan di Padang khusus untuk koleksi terbaru yang sudah rampung sejak delapan bulan lalu. Namun, kampanye tersebut terpaksa dibatalkan akibat virus corona.
"Serunya, kita jadi foto di rumah. Akhirnya sekeluarga jadi model," tutur Ria.
Koleksi Nagari dari Ria Miranda (HO/Ria Miranda)
Ria pertama kali mengeksplorasi budaya Minang sebagai sumber inspirasi untuk busana hari raya sejak 2012. Antusiasme yang tinggi mendorongnya untuk mengeluarkan koleksi yang berhubungan dengan tradisi Minang.
Ornamen khas dari Rumah Gadang diaplikasikan menjadi motif pada busana-busana yang dihiasi modifikasi teknik sulam dan bordir.
Ciri khas warna pastel masih diusung oleh Ria dalam koleksi yang bisa dipakai untuk tampil senada bersama anggota keluarga.
Selain blus, tunik, celana pipa, dress dan baju koko, ada pula kerudung motif berhias bordiran pengrajin asal Bukit Tinggi, Sumatra Barat, kerudung polos bahan dobby voal dengan tekstur logogram RiaMiranda.
Inovasi memadukan dua bahan yang berbeda untuk menciptakan variasi tampilan hadir dalam bentuk tunik panjang dengan aksen serut bagian tengah. Pemakai bisa menarik tali serut untuk memberi kesan ramping, atau membiarkannya terlihat longgar.
Ada pula busana dengan model tangan ramping dengan resleting yang bisa dibuka untuk mengubahnya menjadi model lonceng nan feminin.
Ria juga merancang busana dengan model yang ramah bagi ibu menyusui.
Bukan cuma busana, koleksi Nagari juga meliputi mukena bermotif unik khas Minang untuk dewasa dan anak-anak.
Koleksi busana terbaru Ria Miranda dijual mulai dari Rp215.000 hingga Rp1,1 juta.
Setelah koleksi Nagari, Ria menyiapkan strategi baru untuk karya-karyanya yang direncanakan hadir pada paruh kedua tahun 2020.
"Kami melakukan restrukturisasi cashflow dan penyesuaian untuk koleksi di semester kedua 2020, kita pilih lagi mana yang esensial untuk diluncurkan," jelas Ria.
Secara kebetulan, tema ini betul-betul mengena di hati Ria Miranda karena tahun ini pemerintah secara resmi melarang masyarakat untuk mudik demi menekan penyebaran virus corona.
"Ini ternyata sangat relate sama keadaan sekarang, sudah enggak boleh pulang kampung. Ini ekspresi (rindu) yang terlukiskan di koleksi Nagari," kata Ria Miranda dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Selasa.
"Nagari" artinya "negeri" dalam bahasa Minang, sebuah bentuk kerinduan Ria akan kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.
Meski sedang dilanda virus corona, perencanaan koleksi Nagari telah matang sejak berbulan-bulan lalu sehingga kuantitas yang disiapkan lebih banyak.
Hampir semuanya berjalan sesuai rencana, meski ada perubahan yang tak terelakkan.
Awalnya Ria berniat untuk mengadakan pemotretan di Padang khusus untuk koleksi terbaru yang sudah rampung sejak delapan bulan lalu. Namun, kampanye tersebut terpaksa dibatalkan akibat virus corona.
"Serunya, kita jadi foto di rumah. Akhirnya sekeluarga jadi model," tutur Ria.
Ria pertama kali mengeksplorasi budaya Minang sebagai sumber inspirasi untuk busana hari raya sejak 2012. Antusiasme yang tinggi mendorongnya untuk mengeluarkan koleksi yang berhubungan dengan tradisi Minang.
Ornamen khas dari Rumah Gadang diaplikasikan menjadi motif pada busana-busana yang dihiasi modifikasi teknik sulam dan bordir.
Ciri khas warna pastel masih diusung oleh Ria dalam koleksi yang bisa dipakai untuk tampil senada bersama anggota keluarga.
Selain blus, tunik, celana pipa, dress dan baju koko, ada pula kerudung motif berhias bordiran pengrajin asal Bukit Tinggi, Sumatra Barat, kerudung polos bahan dobby voal dengan tekstur logogram RiaMiranda.
Inovasi memadukan dua bahan yang berbeda untuk menciptakan variasi tampilan hadir dalam bentuk tunik panjang dengan aksen serut bagian tengah. Pemakai bisa menarik tali serut untuk memberi kesan ramping, atau membiarkannya terlihat longgar.
Ada pula busana dengan model tangan ramping dengan resleting yang bisa dibuka untuk mengubahnya menjadi model lonceng nan feminin.
Ria juga merancang busana dengan model yang ramah bagi ibu menyusui.
Bukan cuma busana, koleksi Nagari juga meliputi mukena bermotif unik khas Minang untuk dewasa dan anak-anak.
Koleksi busana terbaru Ria Miranda dijual mulai dari Rp215.000 hingga Rp1,1 juta.
Setelah koleksi Nagari, Ria menyiapkan strategi baru untuk karya-karyanya yang direncanakan hadir pada paruh kedua tahun 2020.
"Kami melakukan restrukturisasi cashflow dan penyesuaian untuk koleksi di semester kedua 2020, kita pilih lagi mana yang esensial untuk diluncurkan," jelas Ria.