Jakarta (ANTARA) - Bagi agen qurban dalam program Global Qurban-Aksi Cepat Tanggap (ACT), bisa memfasilitasi orang lain menyalurkan kurban sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan bagi diri sendiri di masa pandemi COVID-19 merupakan suatu kebahagiaan.
"Selagi ada usia, harus bermanfaat untuk banyak orang. Meski hanya jadi perantara kebaikan, itu suatu kebahagiaan," kata Ainur Rohmah, seorang agen qurban, dalam keterangan tertulis ACT yang diterima di Jakarta, Senin.
Ainur (46) tinggal di Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. Sehari-hari dia mengelola usaha jasa cuci pakaian.
Sebagai agen qurban, dia terlibat dalam proses pemasaran hewan kurban dan akan mendapatkan keuntungan dari setiap hewan yang terjual.
Ainur berharap pandemi tidak menghalangi para dermawan menyalurkan kurban tahun ini dan dia bisa membantu mereka menyalurkannya.
Setiap hari, setelah menyelesaikan pekerjaan di rumah, Ainur mengunjungi dua masjid di kompleks perumahan sekitar tempat tinggalnya untuk membantu dermawan yang ingin menyalurkan kurban.
Sebagaimana Ainur, Ikhsanudin Wiyono juga menjadi agen qurban. Mahasiswa di satu perguruan tinggi di Jakarta Timur itu tinggal bersama ibunya yang sehari-hari berjualan ayam goreng. Ayahnya sudah meninggal dua tahun lalu.
Menjadi agen qurban ACT merupakan bagian dari upaya Ikhsan menuju kemandirian ekonomi.
Dia menjadi agen qurban sejak pekan pertama Juni 2020 dan aktif mengajak teman-temannya menyalurkan kurban.
Ikhsan mengatakan, dengan menjadi agen qurban selain bisa membantu orang lain berkurban dia bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Harapannya, dengan menjadi agen qurban bisa membanggakan orang tua karena bisa terlibat dalam bagian aksi kemanusiaan Global Qurban-ACT," katanya.
Global Qurban ACT menyalurkan daging hewan kurban dari masyarakat kepada warga prasejahtera di dalam dan luar negeri, termasuk warga yang menghadapi dampak bencana.
Para agen qurban membantu lembaga mengajak para dermawan menyalurkan hewan kurban. Warga yang ingin menjadi agen qurban bisa mendaftar melalui laman resmi Global Qurban.
"Selagi ada usia, harus bermanfaat untuk banyak orang. Meski hanya jadi perantara kebaikan, itu suatu kebahagiaan," kata Ainur Rohmah, seorang agen qurban, dalam keterangan tertulis ACT yang diterima di Jakarta, Senin.
Ainur (46) tinggal di Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. Sehari-hari dia mengelola usaha jasa cuci pakaian.
Sebagai agen qurban, dia terlibat dalam proses pemasaran hewan kurban dan akan mendapatkan keuntungan dari setiap hewan yang terjual.
Ainur berharap pandemi tidak menghalangi para dermawan menyalurkan kurban tahun ini dan dia bisa membantu mereka menyalurkannya.
Setiap hari, setelah menyelesaikan pekerjaan di rumah, Ainur mengunjungi dua masjid di kompleks perumahan sekitar tempat tinggalnya untuk membantu dermawan yang ingin menyalurkan kurban.
Sebagaimana Ainur, Ikhsanudin Wiyono juga menjadi agen qurban. Mahasiswa di satu perguruan tinggi di Jakarta Timur itu tinggal bersama ibunya yang sehari-hari berjualan ayam goreng. Ayahnya sudah meninggal dua tahun lalu.
Menjadi agen qurban ACT merupakan bagian dari upaya Ikhsan menuju kemandirian ekonomi.
Dia menjadi agen qurban sejak pekan pertama Juni 2020 dan aktif mengajak teman-temannya menyalurkan kurban.
Ikhsan mengatakan, dengan menjadi agen qurban selain bisa membantu orang lain berkurban dia bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Harapannya, dengan menjadi agen qurban bisa membanggakan orang tua karena bisa terlibat dalam bagian aksi kemanusiaan Global Qurban-ACT," katanya.
Global Qurban ACT menyalurkan daging hewan kurban dari masyarakat kepada warga prasejahtera di dalam dan luar negeri, termasuk warga yang menghadapi dampak bencana.
Para agen qurban membantu lembaga mengajak para dermawan menyalurkan hewan kurban. Warga yang ingin menjadi agen qurban bisa mendaftar melalui laman resmi Global Qurban.