Poso (ANTARA) - Kartu Tani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang merupakan program Kementerian Pertanian yang disalurkan untuk petani sebagai alat untuk membeli pupuk dan sarana produksi pertanian bersubsidi lainnya hingga kini belum dapat difungsikan.
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno melalui Kepala Seksi Pupuk Pestisida dan Alat Pertanian Ni Ketut Wardani mengatakan di Poso, Kamis, kendala kartu tani yang sejenis kartu ATM itu sehingga belum bisa digunakan adalah karena alat gesek atau mesin Electronic Data Capture (EDC) di tingkat pengecer pupuk belum juga terkoneksi ke sistem pembayaran pupuk alias masih eror.

Dia katakan alat gesek dan kartu tani itu dikeluarkan oleh pihak Bank BRI dan dijanjikan akan diperbaiki dahulu oleh pihak BRI agar bisa terkoneksi jumlah kuota pupuk yang akan diambil oleh masing-masing petani yang memegang kartu tani itu.

"Kami sudah pantau petani di Kecamatan Poso Pesisir, persoalannya adalah kartu tani itu tidak terbaca oleh alat gesek, nah ini harus diperbaiki dulu oleh pihak BRI," ujar Ni Ketut, Rabu.

Data Dinas Pertanian Poso mencatat hasil monitoring, terdapat 23 pengecer pupuk bersubsidi yang dipercayakan untuk menggunakan mesin EDC  itu di Poso. Dari 23 pengecer itu, 11 unit mesin EDC yang terpasang. 

Sementara sesuai hasil rapat video conference dengan BRI Pusat, data yang ada di BRI Cabang Poso yakni  jumlah petani yang terverifikasi sebanyak 26.812 petani sementara kartu yang baru tercetak sebanyak 26.812 dan kartu yang baru terdistribusi sebanyak 1.773 kartu. Terpasang baru 19 dan digunakan masih nol persen.

"Kalau sesuai perintah Menteri Pertanian diharapkan kartu tani itu sudah di fungsikan pada Agustus 2020 nanti," tutur Ni Ketut.

Pihak Bank BRI Cabang Poso, Putri yang di hubungi mengatakan persoalan tidak terkoneksi bagus alat gesek itu, akan ditangani pegawai BRI.

Sementara untuk penyaluran kartu tani itu, kata Putri, masih terus berjalan, disalurkan oleh pihak Bank Unit BRI di desa-desa. Kendala lambat tersalurkan kartu itu, yakni karena ketersediaan waktu petugas yang tidak cukup yang juga bertugas lainnya di desa. 

Selain itu kata Putri, kendala juga di petani yang diudang di baruga desa untuk diberikan kartu itu, hanya sebagian yang datang. Juga akibat virus corona, pihak BRI tidak dapat mengundang banyak orang di suatu tempat.

"Dari laporan saya dapat, tadi barusan sudah sekitar tiga ribuan kartu tani telah disalurkan," kata Putri.

Pewarta : Feri Timparosa
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024