Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, meningkatkan kompetensi guru di bidang informasi teknologi di daerah itu di masa pandemi COVID-19.
Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sunarti, di Parigi, Rabu, mengatakan penguasaan informasi teknologi (IT) bagi tenaga pendidik sangat diperlukan guna mendukung metode pembelajaran lewat daring.
"Sudah seharusnya kita tingkatkan sumber daya manusia dalam rangka menyongsong adaptasi normal baru di masa pandemi COVID-19," katanya.
Sunarti menjelaskan, meningkatkan kompetensi guru di masa pandemi COVID-19 dinilai perlu, sehingga pihaknya telah melaksanakan serangkaian pembinaan terhadap tenaga pendidik melalui kegiatan bimbingan teknis, melibatkan guru-guru yang sudah mahir mengoperasikan IT bertindak sebagai mentor.
Pada penerapan pembelajaran menggunakan metode daring kepada siswa, dia mengaku terdapat sejumlah kendala, diantaranya masih ada murid tidak memiliki 'smartphone'.
Selain itu sejumlah wilayah tidak dijangkau jaringan internet khususnya wilayah-wilayah terpencil.
"Mengatasi keterbatasan kami masih punya alternatif, yakni melalui metode pembelajaran mengunjungi rumah-rumah murid atau lewat luring," ungkap Sunarti.
Dia mengatakan menyongsong era digital atau revolusi industri 4.0, satuan pendidikan setempat sudah harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas kemampuan dalam penerapan sistem belajar mengajar untuk masa-masa akan datang.
"Suka tidak suka, kita sudah dituntut lebih maju dari kondisi sekarang, maka kompentisi adalah kunci kesuksesan dalam meningkatkan penyelenggaraan pendidikan," kata Sunarti.
Adanya rencana pembelajaran era digital, tidak serta-merta meninggalkan sistem pembelajaran konvensional yang dianut sistem pendidikan di tanah air saat ini.
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap guru-guru yang sudah maupun belum menguasai IT, untuk kepentingan pengembangan kompetensi serta SDM.
"Pemetaan sedang berjalan. Jika kegiatan itu sudah selesai, kami akan memilih, lalu melihat presentasenya, seberapa besar guru yang sudah dan belum paham IT," ucap Sunarti.
Saat ini pihaknya belum bisa memastikan, apakah ke depan sistem belajar mengajar bisa dilaksanakan secara tatap muka atau belum, karena COVID-19 masih merebak di hampir seluruh daerah.
Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sunarti, di Parigi, Rabu, mengatakan penguasaan informasi teknologi (IT) bagi tenaga pendidik sangat diperlukan guna mendukung metode pembelajaran lewat daring.
"Sudah seharusnya kita tingkatkan sumber daya manusia dalam rangka menyongsong adaptasi normal baru di masa pandemi COVID-19," katanya.
Sunarti menjelaskan, meningkatkan kompetensi guru di masa pandemi COVID-19 dinilai perlu, sehingga pihaknya telah melaksanakan serangkaian pembinaan terhadap tenaga pendidik melalui kegiatan bimbingan teknis, melibatkan guru-guru yang sudah mahir mengoperasikan IT bertindak sebagai mentor.
Pada penerapan pembelajaran menggunakan metode daring kepada siswa, dia mengaku terdapat sejumlah kendala, diantaranya masih ada murid tidak memiliki 'smartphone'.
Selain itu sejumlah wilayah tidak dijangkau jaringan internet khususnya wilayah-wilayah terpencil.
"Mengatasi keterbatasan kami masih punya alternatif, yakni melalui metode pembelajaran mengunjungi rumah-rumah murid atau lewat luring," ungkap Sunarti.
Dia mengatakan menyongsong era digital atau revolusi industri 4.0, satuan pendidikan setempat sudah harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas kemampuan dalam penerapan sistem belajar mengajar untuk masa-masa akan datang.
"Suka tidak suka, kita sudah dituntut lebih maju dari kondisi sekarang, maka kompentisi adalah kunci kesuksesan dalam meningkatkan penyelenggaraan pendidikan," kata Sunarti.
Adanya rencana pembelajaran era digital, tidak serta-merta meninggalkan sistem pembelajaran konvensional yang dianut sistem pendidikan di tanah air saat ini.
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap guru-guru yang sudah maupun belum menguasai IT, untuk kepentingan pengembangan kompetensi serta SDM.
"Pemetaan sedang berjalan. Jika kegiatan itu sudah selesai, kami akan memilih, lalu melihat presentasenya, seberapa besar guru yang sudah dan belum paham IT," ucap Sunarti.
Saat ini pihaknya belum bisa memastikan, apakah ke depan sistem belajar mengajar bisa dilaksanakan secara tatap muka atau belum, karena COVID-19 masih merebak di hampir seluruh daerah.