Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono menyatakan kesiapannya mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan, utamanya kegiatan pencegahan penularan COVID-19," ujar Gatot usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Gatot mengatakan bahwa selama ini Polri telah turut terlibat dalam upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, sejak wabah COVID-19 masuk ke Indonesia, Polri terlibat aktif dalam upaya percepatan penanganan penularan virus tersebut.
Antara lain dengan memetakan wilayah rawan penyebaran virus, memberikan imbauan jaga jarak, mengampanyekan pola hidup bersih, patroli wilayah, penindakan pelaku kejahatan, hingga pendampingan terhadap keluarga pasien.
Gatot berharap keterlibatan Polri dalam Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemutusan mata rantai penularan virus serta pemulihan ekonomi nasional.
"Mudah-mudahan dengan pelibatan Polri dalam kegiatan tim Pelaksana Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional lebih baik ke depan. Tentunya, terkait COVID-19 ini segera bisa diputus penularannya dan bisa kembali pada hal normal," ujar Gatot.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan upaya yang dilakukan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tidak akan berjalan sukses tanpa peran serta masyarakat.
Dia mengajak publik untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Tidak mungkin program ini sukses, penanganan COVID-19 sukses tanpa masyarakat sendiri menjaga diri dan keluarganya, karena itulah, peningkatan kedisiplinan, 'sosial distancing' oleh TNI/Polri menjadi hal sangat signifikan dan penting supaya masyarakat bisa membantu sukses penanganan COVID-19," kata Erick.
Erick juga mengapresiasi kesiapan tenaga medis Polri dalam membantu pelaksanaan imunisasi massal vaksin COVID19.
"Polri mempunyai tenaga medis yang sangat siap. Tidak hanya 53 rumah sakit dan 6.700 tempat tidur yang sudah ada, tapi tenaga medis yang jumlahnya ratusan ribu sehingga bisa mendukung suksesnya imunisasi massal," kata dia.
Erick menambahkan, pelibatan Polri dalam program Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional semata-mata untuk membantu membangkitkan perekonomian Indonesia.
"Saya harapkan tentu menyosialisasikan daripada kerja sama ini tidak lain untuk menyukseskan supaya pencegahan ekonomi dan ekonomi Indonesia bisa bangkit segera," ujar Erick.
"Siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan, utamanya kegiatan pencegahan penularan COVID-19," ujar Gatot usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Gatot mengatakan bahwa selama ini Polri telah turut terlibat dalam upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, sejak wabah COVID-19 masuk ke Indonesia, Polri terlibat aktif dalam upaya percepatan penanganan penularan virus tersebut.
Antara lain dengan memetakan wilayah rawan penyebaran virus, memberikan imbauan jaga jarak, mengampanyekan pola hidup bersih, patroli wilayah, penindakan pelaku kejahatan, hingga pendampingan terhadap keluarga pasien.
Gatot berharap keterlibatan Polri dalam Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemutusan mata rantai penularan virus serta pemulihan ekonomi nasional.
"Mudah-mudahan dengan pelibatan Polri dalam kegiatan tim Pelaksana Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional lebih baik ke depan. Tentunya, terkait COVID-19 ini segera bisa diputus penularannya dan bisa kembali pada hal normal," ujar Gatot.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan upaya yang dilakukan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tidak akan berjalan sukses tanpa peran serta masyarakat.
Dia mengajak publik untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Tidak mungkin program ini sukses, penanganan COVID-19 sukses tanpa masyarakat sendiri menjaga diri dan keluarganya, karena itulah, peningkatan kedisiplinan, 'sosial distancing' oleh TNI/Polri menjadi hal sangat signifikan dan penting supaya masyarakat bisa membantu sukses penanganan COVID-19," kata Erick.
Erick juga mengapresiasi kesiapan tenaga medis Polri dalam membantu pelaksanaan imunisasi massal vaksin COVID19.
"Polri mempunyai tenaga medis yang sangat siap. Tidak hanya 53 rumah sakit dan 6.700 tempat tidur yang sudah ada, tapi tenaga medis yang jumlahnya ratusan ribu sehingga bisa mendukung suksesnya imunisasi massal," kata dia.
Erick menambahkan, pelibatan Polri dalam program Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional semata-mata untuk membantu membangkitkan perekonomian Indonesia.
"Saya harapkan tentu menyosialisasikan daripada kerja sama ini tidak lain untuk menyukseskan supaya pencegahan ekonomi dan ekonomi Indonesia bisa bangkit segera," ujar Erick.