Palu (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palu, Sulawesi Tengah, menggelar sunatan atau khitanan dalam rangka membantu meringankan beban warga, di normal baru pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu keluarga yang terdampak pandemi COVID-19," ucap Ketua MUI Palu, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg, di Palu, Ahad.
MUI Palu, kata Prof Zainal Abidin, memandang penting dilakukan khitanan karena berkaitan dengan kebersihan dan kesucian.
Di satu sisi, khitanan menjadi bagian terpenting yang dianjurkan oleh Agama Islam kepada setiap pemeluknya.
"Ini merupakan bagian terpenting, karena berkaitan dengan kebersihan dan kesucian serta terkait langsung dengan pelaksanaan ibadah," ujarnya.
MUI Palu berencana akan menggelar kegiatan sosial itu setiap bulan dalam rangka membantu masyarakat di pandemi COVID-19 ini. Di satu sisi, hal itu sebagai bentuk syiar Islam kepada masyarakat khususnya umat Islam.
Prof Zainal Abidin mengakui bahwa selama ini, kegiatan sosial dan keagamaan berupa khitanan masih dilaksanakan oleh MUI setiap tahunnya.
"Kita harapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap bulan, agar semakin banyak masyarakat yang terbantu," ujarnya.
Kegiatan sosial-keagamaan berupa khitanan merupakan kegiatan pengganti dari kegiatan Palu Subuh Berkah (PSB) yang belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena adanya pandemi COVID-19.
Khitanan yang dilaksanakan oleh MUI Palu diikuti 20 anak utusan 11 masjid, di Kota Palu dan Donggala. Kegiatan itu diselenggarakan dengan melibatkan tim medis dari Pemerintah Kota Palu.
Kegiatan khitanan yang dilaksanakan oleh MUI Palu tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, dengan tetap menggunakan masker dan mencuci tangan.*
Penasehat MUI Palu Syamsuddin Oemar memberikan hadiah kepada peserta yang mengikuti khitanan yang berlangsung di Kantor MUI Palu, Ahad. (ANTARA/HO-MUI Palu)
"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu keluarga yang terdampak pandemi COVID-19," ucap Ketua MUI Palu, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg, di Palu, Ahad.
MUI Palu, kata Prof Zainal Abidin, memandang penting dilakukan khitanan karena berkaitan dengan kebersihan dan kesucian.
Di satu sisi, khitanan menjadi bagian terpenting yang dianjurkan oleh Agama Islam kepada setiap pemeluknya.
"Ini merupakan bagian terpenting, karena berkaitan dengan kebersihan dan kesucian serta terkait langsung dengan pelaksanaan ibadah," ujarnya.
MUI Palu berencana akan menggelar kegiatan sosial itu setiap bulan dalam rangka membantu masyarakat di pandemi COVID-19 ini. Di satu sisi, hal itu sebagai bentuk syiar Islam kepada masyarakat khususnya umat Islam.
Prof Zainal Abidin mengakui bahwa selama ini, kegiatan sosial dan keagamaan berupa khitanan masih dilaksanakan oleh MUI setiap tahunnya.
"Kita harapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap bulan, agar semakin banyak masyarakat yang terbantu," ujarnya.
Kegiatan sosial-keagamaan berupa khitanan merupakan kegiatan pengganti dari kegiatan Palu Subuh Berkah (PSB) yang belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena adanya pandemi COVID-19.
Khitanan yang dilaksanakan oleh MUI Palu diikuti 20 anak utusan 11 masjid, di Kota Palu dan Donggala. Kegiatan itu diselenggarakan dengan melibatkan tim medis dari Pemerintah Kota Palu.
Kegiatan khitanan yang dilaksanakan oleh MUI Palu tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, dengan tetap menggunakan masker dan mencuci tangan.*