Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah mengatakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merupakan mitra pemerintah daerah guna membantu pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan zakat, infak dan sedekah (ZIS).
"Kolaborasi lintas sektor perlu dilakukan untuk mengintervensi penanggulangan kemiskinan," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga prasejahtera di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan Baznas salah satu lembaga negara non pemerintah diberi tugas mengelola dana zakat, infak dan sedekah telah memberikan kontribusi terhadap penguatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat prasejarah.
Bantuan sosial yang diberikan Baznas sejalan dengan arah pembangunan Pemkot Palu, sehingga kegiatan tersebut gencar dilakukan pemerintah daerah (pemda).
"Bantuan semacam ini dilakukan secara bergilir, supaya merata dan tepat sasaran sesuai dengan kriteria penerima zakat," ujarnya.
Bantuan paket sembako dan uang tunai Rp250 ribu per orang menyasar 219 penerima manfaat di Kecamatan Palu Timur dengan total nilai bantuan Rp114,4 juta dari hasil pengelolaan zakat.
"Perkembangan zakat di ibu kota Sulawesi Tengah saat ini masih didominasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Palu," ucap Hadianto.
Ketua Baznas Kota Palu Muchlis A Mahmud mengemukakan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan pengelolaan zakat yang transparan untuk meningkatkan kepercayaan umat kepada lembaga tersebut.
Ia mengemukakan lembaga dipimpinnya memiliki lima program prioritas yang disinergikan dengan program Pemkot Palu, yakni Baznas Sehat, Baznas Cerdas, Baznas Peduli, Baznas Takwa, dan Baznas Sejahtera.
"Ke lima program tersebut telah mencakup delapan golongan atau asnaf yang berhak menerima zakat, sehingga kolaborasi dibangun bersama pemda semakin kuat," kata dia.
Muchlis menambahkan, tahun 2024 pihaknya menargetkan pemasukan zakat di Kota Palu Rp2 miliar yang dimanfaatkan untuk peningkatan kemaslahatan umat.
