Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, berupaya meningkatkan kualitas keluarga melalui program Malane Mola (pengasuhan anak)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Edison E Moligay di Bangkep, Selasa, mengatakan bahwa pengasuhan anak merupakan tanggung jawab bersama, yang tidak hanya dibebankan kepada ibu tetapi juga ayah.
"Dalam budaya kita, peran ayah sering kali dianggap lebih sebagai penyedia sementara ibu yang lebih aktif dalam mendidik dan merawat anak,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan pelatihan pengasuhan dengan cinta (PDC) guna pelibatan ayah dalam pengasuhan anak (Malane Mola) tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan yang dilaksanakan di Desa Saiyong, Kecamatan Tinangkung.
Pemkab Bangkep dalam upaya peningkatan kualitas keluarga, serta perlindungan dan pemenuhan hak anak, menggagas program Malane Mola yang artinya adalah laki-laki bisa, yang salah satu tujuannya menguatkan peran ayah di rumah tangga dalam membina anak/generasi muda.
Melalui pelatihan ini, kata dia, diharapkan para ayah dapat semakin memperkuat peran mereka dalam keluarga dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membentuk karakter anak.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Riska Pratiwi Thirayo mengatakan pelatihan ini untuk meningkatkan peran ayah dalam keluarga sebagai pemimpin, dan memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai keluarga.
"Dengan memberikan contoh yang baik, ayah dapat mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab, kasih sayang, dan kerja sama," ujarnya.
Ia menekankan bahwa ayah memiliki peranan penting dalam perkembangan anak, dan dapat mempengaruhi masa depan anak-anak mereka.
Malane Mola menjadi satu pendekatan berbasis gender dalam membangun pendidikan karakter melalui penguatan hubungan ayah dan anak.
Ia mengharapkan, melalui program peningkatan kualitas keluarga dan program inovasi daerah Malane Mola, Desa Saiyong dapat menjadi desa percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Pelatihan ini diikuti oleh organisasi perangkat daerah dan berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, tokoh agama, serta tokoh masyarakat Desa Saiyong.