Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) mengerahkan sebanyak 2.852 personel gabungan dalam pelaksanaan Operasi Lilin Tinombala 2025 untuk mengamankan Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah provinsi ini.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Endi Sutendi di Palu, Sabtu, mengatakan Polri bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan langkah-langkah antisipatif melalui pemetaan potensi gangguan selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Fokus pengamanan diarahkan pada aspek keamanan, ketertiban, dan kelancaran aktivitas masyarakat, termasuk potensi gangguan kamtibmas,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pengamanan tempat ibadah menjadi prioritas utama guna menjamin umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah Natal dengan aman dan khidmat.
Ia mengatakan selain melakukan sterilisasi lokasi ibadah, pihaknya juga mengedepankan sinergi dengan tokoh agama serta masyarakat sebagai wujud toleransi, disertai peningkatan kewaspadaan terhadap potensi ancaman gangguan kamtibmas.
Operasi Lilin Tinombala 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026 melibatkan total 2.852 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan stakeholder terkait.
Selain itu, ia menuturkan bahwa menjelang Nataru, berdasarkan informasi dari BMKG, akan terjadi perubahan iklim yang berpotensi terjadi bencana.
Karena itu, Kapolda berharap seluruh personel yang terlibat selalu siap siaga dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam Operasi Lilin Tinombala 2025 telah disiapkan sebanyak 88 pos, yang terdiri dari 55 pos pengamanan, 20 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
Pihaknya bersama Forkopimda Sulawesi Tengah juga telah melakukan antisipasi terhadap potensi gangguan kamtibmas menjelang Natal dan Tahun Baru, termasuk kejahatan konvensional dan peredaran narkoba.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, mari kita berpartisipasi bersama menjaga kamtibmas menjelang Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar wilayah Sulawesi Tengah tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
