Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengajak para petani mengoptimalkan penggunaan pupuk bersubsidi untuk mendukung produktivitas pertanian di daerah itu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sigi Afit Lamakarate mengatakan petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam di kelompok tani.
"Jadi terkait penggunaan pupuk bersubsidi ini ada aturannya dan saat ini harga pupuk sudah turun sebesar 20 persen," kata Afit saat ditemui awak media di Desa Sidondo IV, Sigi, Rabu.
Ia mengemukakan terdapat lima pupuk bersubsidi yang harganya turun, seperti urea menjadi Rp90 ribu per sak, NPK Rp92 ribu per sak, pupuk ZA Rp1.350 per kilogram, organik Rp640 per kg, dan pupuk NPK untuk kakao Rp2.640 per kg.
"Namun terdapat sejumlah kendala di lapangan karena pupuk ini dipesan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), pengajuan itu dilakukan setiap akhir tahun untuk di tahun berikutnya di Kabupaten Sigi," ucapnya.
Ia menuturkan data kebutuhan pupuk bersubsidi berdasarkan dari kelompok-kelompok tani dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di setiap kecamatan.
"Salah satu kendalanya pada saat pupuk itu datang maka daya beli petani di Sigi tidak meningkat, seharusnya saat panen sebagian hasilnya itu disimpan sebagian untuk modal sehingga saat musim tanam bisa membeli pupuk subsidi tersebut," sebutnya.
Menurut dia, selama ini untuk penebusan pupuk bersubsidi ini di Sigi oleh petani belum terjadi sehingga menyebabkan pembelian pupuk subsidi tidak terserap dengan baik.
"Jadi selama ini pupuk di Kabupaten Sigi kendalanya memang para petani ini yang tidak melakukan penebusan atau membelinya," kata dia.
Afit menjelaskan pihaknya hingga saat ini terus mensosialisasikan agar petani membeli pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah.
"Kami pastikan selama tahun 2025 petani di Sigi tidak ada kekurangan pupuk," ujar dia.
Diketahui berdasarkan data Dinas TPHP Sigi bahwa realisasi atau serapan dari pupuk bersubsidi mencapai 5.800 ton dari target pada tahun 2025 sebesar 11.700 ton.
Sementara itu untuk pupuk NPK targetnya 7.000 ton yang terealisasi 6.300 ton dan pupuk NPK Formula Khusus target 3.800 ton namun baru realisasi 530 ton.
