China dukung Venezuela minta sidang darurat ke Dewan Keamanan PBB

id venezuela,china,amerika serikat,dewan keamanan pbb,pbb,donald trump

China dukung Venezuela minta sidang darurat ke Dewan Keamanan PBB

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mendukung keinginan Venezuela yang meminta sidang darurat Dewan Keamanan PBB karena mendapat tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"China mendukung permintaan Venezuela untuk mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (18/12).
Venezuela, berkirim surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk meminta sidang darurat terkait aktivitas militer AS di kawasan Karibia serta meminta DK PBB mengambil tindakan sesuai Pasal 39 Piagam PBB guna memulihkan legalitas internasional.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump menyatakan telah menetapkan pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro sebagai "organisasi teroris asing" seperti yang ia umumkan melalui akun "Truth Social" pada Selasa (16/12).
Venezuela disebut telah "sepenuhnya dikepung oleh armada terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan".
Trump pun menyebut bahwa jumlah armada akan semakin besar, dan "kejutan" tersebut akan menjadi yang "tak pernah dilihat sebelumnya" hingga pemerintah Venezuela mengembalikan kepada AS "semua aset minyak, tanah, dan aset lainnya yang dicuri oleh mereka".
"China menentang semua tindakan unilateralisme dan intimidasi, dan mendukung negara-negara dalam membela kedaulatan dan martabat nasional mereka," tambah Guo Jiakun.
Guo Jiakun menyebut China menentang semua tindakan unilateralisme dan intimidasi, dan mendukung negara-negara dalam membela kedaulatan dan martabat nasional mereka.
"Kami percaya komunitas internasional dapat memahami dan mendukung sikap Venezuela dalam melindungi hak dan kepentingannya yang sah," ungkap Guo Jiakun.
Selain itu, pada Rabu (17/12), Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga sudah menelepon Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil Pinto.
"Yván Gil memberi penjelasan kepada Wang Yi tentang situasi terkini di Venezuela, menekankan bahwa pemerintah dan rakyat Venezuela akan dengan tegas membela kedaulatan dan kemerdekaan negara, dengan teguh melindungi hak-hak sah mereka serta tidak menerima ancaman politik kekuasaan dan intimidasi apa pun," demikian disebutkan dalam laman Kementerian Luar Negeri China.
Wang Yi pun menegaskan bahwa China dan Venezuela adalah mitra strategis dan saling percaya serta mendukung adalah tradisi hubungan China-Venezuela.
"China menentang semua bentuk unilateralisme dan intimidasi dan mendukung semua negara dalam membela kedaulatan dan martabat nasional mereka. Venezuela berhak untuk secara independen mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara lain," tegas Wang Yi.
China pun percaya bahwa komunitas internasional memahami dan mendukung posisi Venezuela dalam melindungi hak dan kepentingannya yang sah.
Selain menetapkan pemerintah Venezuela sebagai organisasi teroris, Trump juga memerintahkan blokade total terhadap semua kapal tanker minyak yang dijatuhi sanksi dan berlayar dari dan ke Venezuela.
Selama empat bulan terakhir, pasukan AS memang telah mempertahankan kehadiran militer yang signifikan dan terus meningkat di Karibia, termasuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dicurigai terlibat dalam perdagangan narkoba.
Trump juga mengatakan bahwa militer AS dapat segera melakukan serangan darat di wilayah Venezuela.
Atas tindakan Trump tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara melalui telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan menegaskan posisi PBB tentang perlunya negara-negara anggota menghormati hukum internasional, khususnya Piagam PBB.
Guterres juga menegaskan kembali perlunya menahan diri dan menurunkan eskalasi ketegangan demi menjaga stabilitas kawasan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun pada Rabu (17/12) meminta bantuan kepada angkatan bersenjata Kolombia untuk bersekutu dengan Venezuela demi mencegah intervensi asing.
Sedangkan Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial pun mengatakan bahwa tidak ada kekuatan asing yang akan diberi minyak gratis atau hasil curian. Ia menekankan bahwa minyak negara itu milik rakyat Venezuela.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.