Sebanyak 171 rumah warga terendam banjir di Banggai Laut

id BPBD Sulteng ,Banjir Banggai Laut,Rumah warga terendam banjir,Banggai Laut ,Sulteng

Sebanyak 171 rumah warga terendam banjir di Banggai Laut

Personel BPBD dan SAR membantu mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman dari banjir di Banggai Laut, Sabtu (15/6/2024). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendata 171 rumah warga terendam banjir yang terjadi di Kabupaten Banggai Laut pada Kamis (13/6).
 
"Berdasarkan hasil asesmen sementara ini, jumlah rumah warga yang terendam banjir sebanyak 171 unit rumah di tiga kecamatan," kata Kepala BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu, Sabtu.
 
Ia menyebutkan banjir merendam empat desa dan tiga kelurahan di Kecamatan Banggai, yakni Desa Lamboko, Kokini, Pasir Putih dan Lampa, serta Kelurahan Tano Bonunungan, Lompio, dan Dodung.
 
Sebanyak 54 kepala keluarga (KK) dan 30 rumah terdampak banjir di Desa Lamboko, 97 rumah terendam di Desa Kokini, 30 rumah terendam dan jalan desa rusak ringan di Desa Pasir Putih, serta 10 KK terdampak banjir di Desa Lampa.
 
Selain itu, 74 KK terdampak banjir di Kelurahan Tano Bonunungan. Banjir merendam Pasar Baru Kelurahan Lompio, sedangkan di Kelurahan Dodung masih dalam pendataan.
 
Di Desa Bentean, Kecamatan Banggai Selatan tercatat 51 KK terdampak banjir dan akses jalan Desa Bentean menuju Badumpayan terputus sekitar 100 meter.
 
Di Kecamatan Banggai Tengah banjir merendam empat desa, dengan 14 rumah terendam di Desa Monsongan, 68 KK terdampak di Desa Badumpayan, sedangkan Desa Mominit serta Adean masih pendataan.
 
Dalam penanganan dampak peristiwa ini, tim SAR setempat juga telah melakukan evakuasi 17 jiwa untuk mengungsi ke tenda pengungsian yang telah didirikan oleh BPBD Kabupaten Banggai Laut.
 
Ia mengatakan BPBD setempat masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat serta membantu warga di lokasi banjir.
 
“Hal ini guna memastikan langkah penanganan banjir berjalan dengan baik. Adapun kebutuhan mendesak saat ini yakni logistik, air bersih, pembuatan sumur serapan, sarana penyeberangan dan normalisasi sungai," ujarnya.
 
Hal ini, kata dia, karena hujan masih berlangsung dengan intensitas ringan hingga sedang, sedangkan air masih menggenang di beberapa area pemukiman.

Selain itu, banjir masih menggenang di Desa Lampa, Lompio, dan Tano Bonunungan.