Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan kabinet memaklumi pernyataan Istana Negara bahwa tidak perlu menyatakan darurat nasional.
"Para menteri memaklumi pernyataan Istana Negara mengenai pendapat Yang Di-Pertuan Agong bahwa tidak perlu untuk saat ini menyatakan darurat di Malaysia," ujar Muhyiddn dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu malam.
Kabinet akan membicarakan lebih lanjut pernyataan Yang Di-Pertuan Agong.
"Keutamaan kabinet dan pemerintah saat ini adalah untuk melindungi rakyat dari wabah COVID-19," katanya.
Pihaknya menjunjung tinggi kepercayaan Yang Di-Pertuan Agong kepada pemerintah dan menyambut baik nasihat supaya kestabilan pemerintah tidak diganggu gugat.
Sebelumnya Raja-Raja Melayu yang melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah menolak usulan darurat nasional yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Mahyudin Yassin.
"Al-Sultan Abdullah berpendapat tiada keperluan sekarang ini untuk menyatakan darurat di negara ini atau di negara bagian mana pun," ujar juru bicara Istana Negara, Dato’ Indera Ahmad Fadil Shamsuddin.
"Para menteri memaklumi pernyataan Istana Negara mengenai pendapat Yang Di-Pertuan Agong bahwa tidak perlu untuk saat ini menyatakan darurat di Malaysia," ujar Muhyiddn dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu malam.
Kabinet akan membicarakan lebih lanjut pernyataan Yang Di-Pertuan Agong.
"Keutamaan kabinet dan pemerintah saat ini adalah untuk melindungi rakyat dari wabah COVID-19," katanya.
Pihaknya menjunjung tinggi kepercayaan Yang Di-Pertuan Agong kepada pemerintah dan menyambut baik nasihat supaya kestabilan pemerintah tidak diganggu gugat.
Sebelumnya Raja-Raja Melayu yang melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah menolak usulan darurat nasional yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Mahyudin Yassin.
"Al-Sultan Abdullah berpendapat tiada keperluan sekarang ini untuk menyatakan darurat di negara ini atau di negara bagian mana pun," ujar juru bicara Istana Negara, Dato’ Indera Ahmad Fadil Shamsuddin.