Jakarta (ANTARA) - Skuad Madura United meminta PSSI dan PT LIB untuk fokus ke musim yang baru ketimbang meneruskan kompetisi Liga 1 2020 yang tertunda hingga tahun depan.
Dikutip dari laman resmi klub, Selasa, mulai petinggi hingga para pemain sependapat bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kembali menunda Liga 1 2020 hingga Februari 2021 tak masuk akal.
"Dengan status Liga 1 tahun 2020 yang dilanjutkan di tahun 2021 itu terlihat konyol. Lebih baik dihentikan saja. Kita mulai dari awal pada tahun 2021," ujar kiper Madura United Muhammad Ridho.
Alasan Ridho mengatakan hal tersebut karena selama ini tim berjuluk Sape Kerrap itu telah menghabiskan waktu untuk latihan tanpa adanya kompetisi yang jelas dan terus saja diundur.
Apalagi berdasarkan keputusan PSSI dan PT LIB bahwa penangguhan kompetisi berlangsung hingga tahun depan. Maka sebaiknya otoritas terkait fokus untuk menyongsong musim baru ketimbang melanjutkannya.
Mereka mafhum bahwa penundaan kompetisi ini bukanlah keinginan seluruh pecinta sepak bola Indonesia, tetapi karena tak mendapat izin dari pihak kepolisian. Namun tak ada kejelasan sampai harus ditunda hingga tahun depan juga tak bisa dibenarkan.
"Saya memaklumi atas penundaan atau Liga 1 mundur sampai dengan tahun depan. Semua ini bukan kemauan pihak manapun. Kita sudah tahu, karena keadaan atau situasi yang sedang melanda saat ini," ujar bek Madura Andik Rendika Rama.
Sebelum kompetisi yang awalnya akan digulirkan pada Oktober, Madura United menjadi salah satu klub yang ragu liga bisa bergulir.
Pasalnya saat itu kurva pandemi COVID-19 di Tanah Air masih belum terkendali dan penularannya masif. Akan tetapi, karena mayoritas klub meminta untuk kembali dilanjutkan dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka Madura juga akan mengikutinya.
"Sejatinya sikap Madura United sudah jelas sejak awal; tidak mendukung kompetisi dilanjutkan. Namun, kami tetap sportif mengikuti keputusan bersama untuk melanjutkan," ujar Presiden klub Madura United Achsanul Qosasi.
Dikutip dari laman resmi klub, Selasa, mulai petinggi hingga para pemain sependapat bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kembali menunda Liga 1 2020 hingga Februari 2021 tak masuk akal.
"Dengan status Liga 1 tahun 2020 yang dilanjutkan di tahun 2021 itu terlihat konyol. Lebih baik dihentikan saja. Kita mulai dari awal pada tahun 2021," ujar kiper Madura United Muhammad Ridho.
Alasan Ridho mengatakan hal tersebut karena selama ini tim berjuluk Sape Kerrap itu telah menghabiskan waktu untuk latihan tanpa adanya kompetisi yang jelas dan terus saja diundur.
Apalagi berdasarkan keputusan PSSI dan PT LIB bahwa penangguhan kompetisi berlangsung hingga tahun depan. Maka sebaiknya otoritas terkait fokus untuk menyongsong musim baru ketimbang melanjutkannya.
Mereka mafhum bahwa penundaan kompetisi ini bukanlah keinginan seluruh pecinta sepak bola Indonesia, tetapi karena tak mendapat izin dari pihak kepolisian. Namun tak ada kejelasan sampai harus ditunda hingga tahun depan juga tak bisa dibenarkan.
"Saya memaklumi atas penundaan atau Liga 1 mundur sampai dengan tahun depan. Semua ini bukan kemauan pihak manapun. Kita sudah tahu, karena keadaan atau situasi yang sedang melanda saat ini," ujar bek Madura Andik Rendika Rama.
Sebelum kompetisi yang awalnya akan digulirkan pada Oktober, Madura United menjadi salah satu klub yang ragu liga bisa bergulir.
Pasalnya saat itu kurva pandemi COVID-19 di Tanah Air masih belum terkendali dan penularannya masif. Akan tetapi, karena mayoritas klub meminta untuk kembali dilanjutkan dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka Madura juga akan mengikutinya.
"Sejatinya sikap Madura United sudah jelas sejak awal; tidak mendukung kompetisi dilanjutkan. Namun, kami tetap sportif mengikuti keputusan bersama untuk melanjutkan," ujar Presiden klub Madura United Achsanul Qosasi.