Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mengapresiasi langkah PT. Taspen dalam meluncurkan program Wirausaha Pintar bagi pensiuan untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Kios Warga.
"Meski program terbaru Taspen di Kalimantan Barat tersebut baru mencapai jumlah 200 peserta, namun demikian yang sudah bisa mendapatkan keuntungan sudah mencapai angka 7 dari 200 peserta pensiunan. Terlebih, jika ditinjau dari sisi bahwa program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga tersebut baru berjalan satu tahun," ujar Hekal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Legislator tersebut mengatakan bahwa pencapaian tersebut terbilang bagus, mengingat pada umumnya setiap usaha perlu jangka waktu satu hingga dua tahun untuk mencapai target balik modal dan keuntungan.
Tak hanya itu, Hekal menuturkan Komisi VI DPR RI memuji prosedur pengambilan uang pensiun yang kini tidak harus datang secara fisik namun sudah melalui program online.
"Sehingga, dana pensiun yang telah diambil dapat dimonitor tanpa harus hadir secara fisik. Pun demikian, bagi yang hadir fisik bisa diselesaikan dalam jangka waktu hanya satu jam. Hebatnya, jika tidak sampai satu jam maka Taspen setempat mendapatkan penalti, yakni wajib memberikan ganti rugi berupa cenderamata. Saya apresiasi hal tersebut," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT. Taspen Mohammad Jufri menyebutkan, program Taspen ikut ambil bagian dalam program pelatihan dan pembekalan kewirausahaan para calon pensiunan.
Hal itu merupakan bagian untuk memberikan peluang bagi para pensiunan untuk mempertahankan kiprahnya setelah pensiun.
"Para pensiunan memiliki potensi besar untuk berwirausaha, namun terkadang sebagian dari mereka perlu dipicu dan di-support agar bisa mendapatkan momen terjun ke dunia wirausaha. Bisnis di zaman sekarang serba bisa dilakukan, bahkan dijalankan dari rumah masing-masing melalui fasilitasi jaringan internet,” ujar Jufri.
"Meski program terbaru Taspen di Kalimantan Barat tersebut baru mencapai jumlah 200 peserta, namun demikian yang sudah bisa mendapatkan keuntungan sudah mencapai angka 7 dari 200 peserta pensiunan. Terlebih, jika ditinjau dari sisi bahwa program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga tersebut baru berjalan satu tahun," ujar Hekal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Legislator tersebut mengatakan bahwa pencapaian tersebut terbilang bagus, mengingat pada umumnya setiap usaha perlu jangka waktu satu hingga dua tahun untuk mencapai target balik modal dan keuntungan.
Tak hanya itu, Hekal menuturkan Komisi VI DPR RI memuji prosedur pengambilan uang pensiun yang kini tidak harus datang secara fisik namun sudah melalui program online.
"Sehingga, dana pensiun yang telah diambil dapat dimonitor tanpa harus hadir secara fisik. Pun demikian, bagi yang hadir fisik bisa diselesaikan dalam jangka waktu hanya satu jam. Hebatnya, jika tidak sampai satu jam maka Taspen setempat mendapatkan penalti, yakni wajib memberikan ganti rugi berupa cenderamata. Saya apresiasi hal tersebut," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT. Taspen Mohammad Jufri menyebutkan, program Taspen ikut ambil bagian dalam program pelatihan dan pembekalan kewirausahaan para calon pensiunan.
Hal itu merupakan bagian untuk memberikan peluang bagi para pensiunan untuk mempertahankan kiprahnya setelah pensiun.
"Para pensiunan memiliki potensi besar untuk berwirausaha, namun terkadang sebagian dari mereka perlu dipicu dan di-support agar bisa mendapatkan momen terjun ke dunia wirausaha. Bisnis di zaman sekarang serba bisa dilakukan, bahkan dijalankan dari rumah masing-masing melalui fasilitasi jaringan internet,” ujar Jufri.