Manado (antarasulteng.com) - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut),
Djouhari Kansil mengatakan tak kurang dari 7000 spesies biota laut
dikenal di dunia, dari jumlah itu sebanyak 2.000 jenis ada di perairan
Indonesia dan 60 persen ditemukan di perairan Sulut.
"Belum lagi ciri khas spesies-spesies unik yang terdapat di sepanjang garis Walacea," kata Wagub Kansil pada workshop nasional tentang peluang dan tantangan dalam memajukan kemaritiman, di Manado, Sabtu.
Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut dengan mengusung tema "Sulut Siap Bangun Kemaritiman Nasoinal Menuju Pintu Gerbang Asia pasifik", dihadiri para birokrat dan akademisi.
Disamping itu, kata Wagub Kansil, 75 persen dari spesies keragaman terumbu karang terdapat di perairan Sulut.
Karena itu, Wagub Kansil minta potensi sumber daya biologi yang mempunyai arti strategis sebagai sumber makanan dan obat-obatan bagi umat manusia supaya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya karena memiliki nilai ekonomi tinggi, termasuk habitat hutan bakau diperkirakan seluas 29.500 hektare.
Wagub Kansil mengatakan, ciri khas wilayah tropik perairan Sulut amat kaya dengan potensi sumberdaya biologi, dinyatakan dengan tingkat keanekaragaman hayati.
Secara biologi kawasan pantai dan laut perairan Sulut mempunyai arti global karena perairan Sulut merupakan tempat berteluar ikan-ikan migran seperti tuna, lumba-lumba, serta berbagai jenis ikan paus dan penyu, kata Kansil.
Sementara itu, Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut, Lynda Watania mengatakan, pembicara lain dalam workshop tersebut adalah pakar perikanan dan kelautan Prof Dr S Berhimpon dan Dr Noldy Tuerah, Kadis Perhubungan dan Kominfo Joy Oroh. (skd)
"Belum lagi ciri khas spesies-spesies unik yang terdapat di sepanjang garis Walacea," kata Wagub Kansil pada workshop nasional tentang peluang dan tantangan dalam memajukan kemaritiman, di Manado, Sabtu.
Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut dengan mengusung tema "Sulut Siap Bangun Kemaritiman Nasoinal Menuju Pintu Gerbang Asia pasifik", dihadiri para birokrat dan akademisi.
Disamping itu, kata Wagub Kansil, 75 persen dari spesies keragaman terumbu karang terdapat di perairan Sulut.
Karena itu, Wagub Kansil minta potensi sumber daya biologi yang mempunyai arti strategis sebagai sumber makanan dan obat-obatan bagi umat manusia supaya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya karena memiliki nilai ekonomi tinggi, termasuk habitat hutan bakau diperkirakan seluas 29.500 hektare.
Wagub Kansil mengatakan, ciri khas wilayah tropik perairan Sulut amat kaya dengan potensi sumberdaya biologi, dinyatakan dengan tingkat keanekaragaman hayati.
Secara biologi kawasan pantai dan laut perairan Sulut mempunyai arti global karena perairan Sulut merupakan tempat berteluar ikan-ikan migran seperti tuna, lumba-lumba, serta berbagai jenis ikan paus dan penyu, kata Kansil.
Sementara itu, Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut, Lynda Watania mengatakan, pembicara lain dalam workshop tersebut adalah pakar perikanan dan kelautan Prof Dr S Berhimpon dan Dr Noldy Tuerah, Kadis Perhubungan dan Kominfo Joy Oroh. (skd)