Beijing (ANTARA) - China mulai mengoperasikan reaktor nuklir generasi ketiga hasil pengembangan dalam negeri dan siap diproduksi secara massal untuk pasar ekspor.
Reaktor yang diberi nama Hualong One yang dipasang di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, itu telah menghasilkan energi listrik siap jual setelah melalui uji coba selama tujuh hari, demikian pernyataan Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC), Sabtu.
Semua komponen utama reaktor Hualong One diproduksi di dalam negeri yang didesain bisa bertahan hingga 60 tahun dan telah memenuhi semua standar yang ditetapkan secara internasional.
"Dengan Hualong One daring, kini China telah menjadi pusat teknologi reaktor nuklir generasi ketiga bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia," kata Direktur Utama CNNC Yu Jianfeng dikutip media setempat.
Menurut dia, pengoperasian Hualong One dapat membantu pengurangan emisi karbon yang akan mengalami puncaknya sebelum tahun 2030 dan bisa menetralisir karbon sebelum tahun 2060.
Hualong One diperkirakan mampu memproduksi energi listrik hingga 10 miliar kWh per tahun sehingga bisa mengurangi emisi karbon dioksida hingga 8,18 juta ton per tahun sebagaimana data CNNC.
Pembangunan Hualong One dimulai pada Mei 2015 dan berlangsung sesuai jadwal meskipun sempat terganggu oleh pandemi COVID-19.
Reaktor yang diberi nama Hualong One yang dipasang di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, itu telah menghasilkan energi listrik siap jual setelah melalui uji coba selama tujuh hari, demikian pernyataan Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC), Sabtu.
Semua komponen utama reaktor Hualong One diproduksi di dalam negeri yang didesain bisa bertahan hingga 60 tahun dan telah memenuhi semua standar yang ditetapkan secara internasional.
"Dengan Hualong One daring, kini China telah menjadi pusat teknologi reaktor nuklir generasi ketiga bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia," kata Direktur Utama CNNC Yu Jianfeng dikutip media setempat.
Menurut dia, pengoperasian Hualong One dapat membantu pengurangan emisi karbon yang akan mengalami puncaknya sebelum tahun 2030 dan bisa menetralisir karbon sebelum tahun 2060.
Hualong One diperkirakan mampu memproduksi energi listrik hingga 10 miliar kWh per tahun sehingga bisa mengurangi emisi karbon dioksida hingga 8,18 juta ton per tahun sebagaimana data CNNC.
Pembangunan Hualong One dimulai pada Mei 2015 dan berlangsung sesuai jadwal meskipun sempat terganggu oleh pandemi COVID-19.