Poso (ANTARA) - Pihak PT Poso Energi akan melakukan pemeriksaan kembali karamba air yang dimiliki oleh warga Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba,Pemeriksaan Kabupaten Poso.
Hal itu menjawab keluhan pemilik karamba yang mengklaim hasil ganti rugi tidak sesuai dengan harga verifikasi karamba, saat pertemuan di hotel Danau Poso, Kamis.
Camat Pamona Puselemba Gloria Tobondo dalam sambutannya mengatakan sesuaik pembayaran ganti rugi yang telah dibayarkan oleh pihak perusahaan, namun masih ada keluhan pemilik karamba yang belum merasa puas. Kiranya ini akan dijelaskan oleh pihak perusahaan nantinya.
Beberapa pemilik karamba yang dihadirkan dalam pertemuan itu, menanyakan pembayaran yang mengklaim agar ditinjau kembali karamba milik mereka, yang menurut mereka belum sesuai dengan verifikasi harga ganti rugi.
Pihak PT Poso Energi, Safri menjelaskan perusahaan tidak mengabaikan keluhan pemilik karamba, hanya saja di masa pendemi, pihak perusahaan masih melarang untuk melakukan pertemuan dengan banyak orang dan melakukan peninjauan lapangan. Namun saat ini perusahaan memenuhi undangan pemilik karamba yang di prakarsai Camat Pamona Puselemba.
"Kami akan cross check dulu karamba itu, dan kami masih menunggu perintah pihak management perusahaan," ujar Safri, kepada media ini, Kamis.
Safri jelaskan untuk melakukan cross check kembali atau pemeriksaan, ada beberapa tahapan yang akan di lalui perusahaan, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dalam pertemuan itu, pihak perusahaan menjawab pengeluhan tentang ganti rugi atau kompensasi warga yang sumber mata pencaharian hanya sebagai toponyilo (tangkap ikan malam)dan toporono (tangkap ikan Rono) yang merasa terganggu dengan aktivitas PT Poso Energi di danau Poso.
"Khusus toponyilo dan toporono akan di lakukan verifikasi terlebih dahulu, yang akan diajukan ke management perusahaan," kata Safri.
Dalam pertemuan itu menimbulkan lima kesimpulan yang setujui pemilik karamba air, yakni keluhan pemilik karamba akan dibicarakan khusus dengan pihak perusahaan, verifikasi aktivitas masyarakat di danau Poso menunggu perintah pihak management Poso Energi.
Ketiga, bagi kelompok monyilo (tangkap ikan malam) diberikan kesempatan untuk komunikasi dengan perusahaan, keempat, semua kegiatan pagar ikan sogili yang baru akan dihentikan jika tim verifikasi turun dan terakhir yang akan diverifikasi perusahaan hanya toponyilo dan karamba kelompok A Polowiwi bukan pagar baru.
Pertemuan itu menghadirkan sembilan orang perwakilan pemilik karamba khusus di kelurahan Pamona, Camat Pamona Puselemba, Gloria Tobondo, Lurah Sangele, Alse kalee, lurah Pamona, Ayudiana Marola dan perwakilan Danramil Tentena, Sertu Jemi Adua, serta pihak PT Poso Energi, M Safri.
Hal itu menjawab keluhan pemilik karamba yang mengklaim hasil ganti rugi tidak sesuai dengan harga verifikasi karamba, saat pertemuan di hotel Danau Poso, Kamis.
Camat Pamona Puselemba Gloria Tobondo dalam sambutannya mengatakan sesuaik pembayaran ganti rugi yang telah dibayarkan oleh pihak perusahaan, namun masih ada keluhan pemilik karamba yang belum merasa puas. Kiranya ini akan dijelaskan oleh pihak perusahaan nantinya.
Beberapa pemilik karamba yang dihadirkan dalam pertemuan itu, menanyakan pembayaran yang mengklaim agar ditinjau kembali karamba milik mereka, yang menurut mereka belum sesuai dengan verifikasi harga ganti rugi.
Pihak PT Poso Energi, Safri menjelaskan perusahaan tidak mengabaikan keluhan pemilik karamba, hanya saja di masa pendemi, pihak perusahaan masih melarang untuk melakukan pertemuan dengan banyak orang dan melakukan peninjauan lapangan. Namun saat ini perusahaan memenuhi undangan pemilik karamba yang di prakarsai Camat Pamona Puselemba.
"Kami akan cross check dulu karamba itu, dan kami masih menunggu perintah pihak management perusahaan," ujar Safri, kepada media ini, Kamis.
Safri jelaskan untuk melakukan cross check kembali atau pemeriksaan, ada beberapa tahapan yang akan di lalui perusahaan, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dalam pertemuan itu, pihak perusahaan menjawab pengeluhan tentang ganti rugi atau kompensasi warga yang sumber mata pencaharian hanya sebagai toponyilo (tangkap ikan malam)dan toporono (tangkap ikan Rono) yang merasa terganggu dengan aktivitas PT Poso Energi di danau Poso.
"Khusus toponyilo dan toporono akan di lakukan verifikasi terlebih dahulu, yang akan diajukan ke management perusahaan," kata Safri.
Dalam pertemuan itu menimbulkan lima kesimpulan yang setujui pemilik karamba air, yakni keluhan pemilik karamba akan dibicarakan khusus dengan pihak perusahaan, verifikasi aktivitas masyarakat di danau Poso menunggu perintah pihak management Poso Energi.
Ketiga, bagi kelompok monyilo (tangkap ikan malam) diberikan kesempatan untuk komunikasi dengan perusahaan, keempat, semua kegiatan pagar ikan sogili yang baru akan dihentikan jika tim verifikasi turun dan terakhir yang akan diverifikasi perusahaan hanya toponyilo dan karamba kelompok A Polowiwi bukan pagar baru.
Pertemuan itu menghadirkan sembilan orang perwakilan pemilik karamba khusus di kelurahan Pamona, Camat Pamona Puselemba, Gloria Tobondo, Lurah Sangele, Alse kalee, lurah Pamona, Ayudiana Marola dan perwakilan Danramil Tentena, Sertu Jemi Adua, serta pihak PT Poso Energi, M Safri.