Data PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu, Sulawesi Tengah mencatat, ada 18 pelaku usaha yang saat ini memilih untuk menggunakan program Electrifying Agriculture (EA).
"Total pelanggan sendiri untuk tarif industri itu, totalnya delapan belas pelanggan dengan jumlah daya cukup besar," jelas Fuad Syarifuddin Rauf Asisten Manager Niaga dan Pemasaran PLN UP3 Palu, 14/11.
Menurutnya, 18 pelanggan EA tersebut merupakan pelaku usaha dari sektor perikanan dan sektor perkebunan, seperti budidaya tambak udang, kebun buah dan Bioflok.
"Ia, Itu ada di Tentena, Parigi dan di Poso. Sementara untuk lokasinya Itu juga ada di Sigi, ada permohonan tapi sampai saat ini mereka baru tahap kajian dan sementara mengecek potensi dan pasar bisnis ikan," terangnya.
Dari 18 pelanggan yang ada, PLN UP3 Palu mencatat total daya tersambung program EA sebesar 16 Mega Volt Ampere (MVA). Salah satu yang menggunakan daya yang cukup besar yaitu budidaya tambak udang.
"Tambak udang cukup besar bisa sampai 105 MVA, mereka minta 105 MVA itu sampai tahun 2028," tuturnya.
Fuad mengatakan, keuntungan program EA untuk pelaku usaha di sektor agrikulutur salah satunya adalah meningkatkan penghasilan, dan meminimalisir biaya operasional. Bahkan, Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
"Jadi dari tambak tradisional dengan tambak ekstensif itu bisa meningkatkan produksinya. Bisa sampai empat hingga enam kali lipat dengan lahan yang sama," terangnya.
"Dari segi operasionalnya pun terbilang lebih hemat. Seperti menggunakan genset. Genset dan PLN itu perbandingannya satu banding lima," tambahnya.
Hingga saaat ini program EA khususnya di PLN UP3 Palu masih terus dilaksanakan, hal ini dilakukan guna mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada peningkatan keuntungan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.